Adanya pandemi yang sudah berlangsung lebih dari satu tahun mengharuskan semua kegiatan akademi dan edukasi berlangsung secara online. Kita harus beradaptasi lebih cepat dari yang diperkirakan. Edukasi online sejatinya memang akan diterapkan dalam beberapa tahun ke depan karena dinilai efektif dan efisien. Namun dengan adanya pandemi kita harus melakasanakannya lebih cepat.

Termasuk kegiatan pendidikan bidang lingkungan yang sangat penting untuk anak-anak usia dini karena dengan mendidik anak sejak dini dengan membiasakan menjaga lingkungan dapat menumbunkan kebiasaan gaya hidup sehat yang berlangsung hingga dewasa. Misal nih, ketika kita ajak anak ke restoran cepat saji, biasakan untuk menyimpan kembali wadah yang sudah digunakan, termasuk sampah-sampahnya. Kalo kita lihat 5 (lima) tahun ke belakang, ketika kita akan makan di tempat tersebut kadang masih ada sampah yang berserakan di meja tersebut. Namun kini, hampir tidak ada. Hal ini disebabkan mereka sudah sadar untuk membuat bersih kembali meja yang sudah digunakan.

Menyadari pendidikan lingkungan anak, tidak boleh terhenti karena pandemi serta jarak, Sekolah.mu sebuah wadah edukasi digital yang didukung oleh Danone-AQUA berinisiasi untuk berkolaborasi untuk meluncurkan modul pembelajaran interaktif jarak jauh SAMTAKU : “Sampahku, Tanggung Jawabku”.

AQUA mempunyai komitmen #BijakBerplastik yang merupakan bagian dari pilar edukasi dan program ini merupakan lanjutan dari campaign tersebut.Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai isi modul dan bagaimana modul ini dapat membiasakan anak untuk mencintai lingkungan, serta masih dengan semangat memperingati Hari Pendidikan Nasional 2 Mei lalu, AQUA menyelenggarakan konferensi pers virtual yang berjudul “AQUA dan Sekolah.mu Ajak Anak Indonesia Kelola Sampah melalui e-Learning Interaktif”.

Hadir sebagai rarasumber dalam kegiatan virtual tersebut yaitu Ibu Intan Kartika, Brand Director AQUA, Ratih Anggraeni, Head of Climate and Water StewardshipDanone-Indonesia, Najeela Shihab, Founderof Sekolah.mu dan Bapak Jumeri Dirjen PAUD dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang dimoderasi oleh artis Novita Angie.
Dalam sambutan pembukanya Bapak Jumeri mengatakan bahwa program pembelajaran jarak jauh ini memang diperlukan saat pandemi ini. Namun tidak selamanya diterapkan untuk kondisi Indonesia saat ini karena masih terjadi disparasi yang tinggi antara fasilitas yang ada di kota dan di desa yang akan menimbukan efek psikologis bagi anak. Namun dengan adanya program seperti ini yang interaktif sangat diperlukan dan lebih masuk untuk anak-anak.

Sementara ini menurut Najeela Shihab yang merupakan pendiri dari portal edukasi sekolah.mu memaparkan mengapa program ini beda dan manfaatnya apa karena ingin mengembangkan komitmen agar anak bisa menjadi mandiri, peduli untuk menjaga lingkungan, serta bisa bekerja sama satu sama lain.

Adanya kesempatan untuk kegiatan explorasi dengan adanya program ini, manfaatnya justru dapat mencapai ke berbagai wilayah Indonesia karena menggunakan media internet yang dapat menembus batas jarak yang terbatas jika dilakukan secara offline.Kegiatan ini juga mengajak murid-murid dari merdeka belajar menjadi merdeka berkarya. Bukan hanya pendidikan lingkungan tapi tujuan pendidikan yang lebih besar lagi. Program ini sukses karena terjadi interaksi dua arah dari murid ke program dan juga disebarkan secara massive oleh murid=murid karena semua saling berbagi dan bercerita. Program belajar gratis ini juda dapat diikuti oleh murid, guru dan orang tua.

Narasumber berikutnya Ibu Intan Kartika, Brand Director AQUA memaparkan bahwa masalah sampah dan lingkungan menjadi tanggung jawab Bersama. AQUA sudah melaksanakan program Bijak Berplastik beberapa waktu lalu dan program SAMTAKU ini merupakan kelanjutannya yang kali ini didukung oleh Sekolah.mu. Edukasi sampah jika ditanamkan sejak kecil agar Ketika sudah besar semakin sadar akan dampaknya. Edukasi dapat berupa bagaimana manajemen sampah, seperti mengelola sampah 3R : Reduce, Reuse dan Recycle langsung diberikan penerapan dan contohnya.

Hal ini diamini oleh Ibu Ratih Anggraeni, Head of Climate and Water StewardshipDanone-Indonesia yang menambahkan bahwa perlunya anak-anak diberi pemahaman secara komprehensif dan dijelaskan terlebih dahulu tentang apa itu sampah? terbuat dari apa? Apa dampaknya? Larinya ke mana? Baru setelah itu kita mengajarkan aksi apa yang bisa dilakukan. Seperti pentingnya memilah sampah dan menjelaskan program 3R seperti yang dipaparkan Ibu Intan.

Program terdiri 2 modul yaitu modul Sampahku Tanggung Jawabku untuk PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dapat dilihat pada tautan berikut : https://www.sekolah.mu/program/sampahku-tanggung-jawabku-paud

Sedangkan modul Sampahku Tanggung Jawabku untuk anak SD kelas 4-6 dapat dilihat pada tautan berikut ini : https://www.sekolah.mu/program/sampahku-tanggung-jawabku-sd

Semoga apa yang sudah diinisiasi oleh AQUA dan Sekolah.mu dapat didukung oleh semua unsur ya. Demikian diungkapkan oleh Novita Angie selaku moderator saat menutup acara virtual ini.