Puasa tahun kedua menjalani Ramadan ditengah pandemi sejujurnya cukup berat. Seperti tahun sebelumnya, kami lebih banyak melakukan aktivitas di rumah saja, kalau harus keluar rumah itu jika ada keperluan saja.

Ya, kami memilih menjalani Ramadan tahun ini lebih banyak di rumah saja, mungkin tidak hanya saya saja tetapi orang tua lain juga seperti itu karena pada sebagian orang tua merasa khawatir akan terpapar virus jika harus keluar rumah, untuk itu sebagian besar orang tua memilih menjalani Ramadan di rumah saja sehingga orang tua bisa memantau pertumbuhan anak –anak secara langsung juga kebersamaan orang tua dan anak terus terjalin.

Moment kebersamaan orang tua dan anak saat bulan Ramadan tahun ini tentunya jangan disia-siakan, kita sebagai orang tua bisa memanfaakan momen ini untuk mengajarkan anak agar menyebarkan aksi kebaikan kepada lingkungan sekitar.

Puasa bukan alasan untuk bermalas-malasan beraktivitas terutama mencari ilmu. Alhamdulillah,pada tanggal 23 April 2021 bertepatan hari Buku Sedunia saya mengikuti acara talkshow dan launching Project Baca bersama Danone Indonesia dengan tema Dukung Anak Hebat Berliterasi Dengan Asupan Gizi Seimbang dan Pola Asuh Orang Tua Yang Baik.

Dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A Dokter spesialis anak dan CEO Tentang Anak nara sumber pertama yang memaparkan Panduan Gizi Anak Berpuasa. Perkembangan otak sebagian besar di 2 tahun pertama kehidupan itu sekitar 80 % dari awal kehamilan hingga 2 tahun pertama kelahiran. Untuk itu pada saat perkembangan otak dibutuhkan nutrisi yang cukup serta seimbang untuk ibu hamil hingga anaknya berusia balita. Pada momen ini juga kemampuan mendengar, melihat dan indera lainnya pada janin sedang berkembang.

“Buku menjadi salah satu tools yang sangat bermanfaat untuk perkembangan otak anak-anak sehingga cerdas dan faktor penting lainnya adalah nutrisi” Lalu bagaimana atau kapan waktu yang tepat untuk anak berpuasa? Sebenarnya tidak ada waktu yang tepat anak itu siap berpuasa namun ada beberapa yang harus dipersiapkan si Kecil jika ingin berpuasa seperti nutrisi yang seimbang ( asupan makanan saat sahur dan buka).

Nutrisi seimbang untuk si Kecil:
• Makronutrien ( Karbohidrat, protein dan lemak)
• Mikronutrien ( Kalsium, Asam folat, Vitamin A, C,D,E, B6, B12, Seng dan zat besi

Perhatikan juga kebutuhan air saat anak puasa, perlu diketahui bahwa anak berisiko lebih besar dehidrasi saat berpuasa dibandingkan orang dewasa namun sensitifitasnya kurang istilahnya mereka tidak merasa haus maka dari itu orang tua harus memperhatikan anaknya haus atau tidak. Lalu bagaimana cara menghitung kebutuhan cairan pada anak?.

Cara Menghitung Kebutuhan Cairan Pada Anak :
• 100 mL/kg pertama -> 10 kg pertama
• 50mL/kg -> 10 kg kedua
• 20 mL/kg -> 25kg selanjutnya
Jadi misalnya BB =35 kg, maka kebutuhan cairan 100×10, 50×10, 20×15 =1800mL/ hari

Tanda -Tanda Anak Dehidrasi :
• Terlihat pucat, lelah, letih, lesu dan mata cekung
• Produksi urin berkurang dan berwarna kuning pekat
• Tidak responsive
• Penurunan kesadaran
Jika anak-anak memiliki tanda-tanda dehidrasi, langsung saja penuhi cairan tubuhnya ya bun. Kalau sudah tida responsive atau penurunan kesadaran bisa langsung konsultasi ke dokter.
Untuk anak-anak yang berpuasa yaitu yang paling penting pastikan anak dalam keadaan sehat secara fisik dan mental lalu pastikan juga pertumbuhan si Kecil sesuai kurva dari waktu ke waktu ( gizi baik) .

Pentingnya memberikan kegiatan Beragam dan Seimbang Agar Daya Pikir dan Emosi Anak berkembang Dengan Sangat Baik Saat Berpuasa oleh Fathya Artha, M.Sc., M.Psi, Psikolog & Co Founder Tigagenerasi.

Fathya Artha memaparkan aktivitas membaca dari sisi psikologi dan bagaimana aktivitas membaca ini sangat bermanfaat kemampuan literasi anak di bulan Ramadan. Saat pandemi ada beberapa hal yang dikhawatirkan oleh para orang tua yaitu penggunaan gadget secara berlebihan, Kesehatan fisik dan emosial anak seperti anak mulai rewel serta tantrum karena bosan, kemampuan sosialisasi anak yang tidak terasah dan ketinggalan edukasi.

Salah satu jawaban kekhawatiran orang tua diatas tadi adalah membaca , karena membaca membantu anak menavigasi permasalahan yang orang tua khawatirkan. Berikut manfaat dari membaca :
• Mengasah kemampuan anak untuk mengenal emosi dan mengendalikannya
• Meningkatkan kemampuan berbahasa anak.
• Dasar dari mengasah kemampuan literacy, salah satu yang terpenting digital literasi dimana diharapkan anak mampu bijak menggunakan gadget.
• Mengaktifkan bagian otak yang berfungsi dalam perkembangan bahasa, perencanaan dan pembuatan keputusan.
• Mengasah keterampilan social salah satunya empati.
• Menjadi variasi kegiatan yang bagus dalam kegiatan sehari-hari antara kegiatan online dan offline.

Untuk membaca buku juga pilihlan bacaan yang sesuai dengan umur si anak. Dalam kegiatan membaca buku anak juga merasa terlibat dalam bacaan tersebut Membaca juga mengajarkan kebaikan diantaranya yaitu Mengembangkan empati, memiliki pemahaman yang lebih mendalam mengenai perilaku baik, belajar memahami melaui multisensory, menumbuhkan kebaikan dan rasa aman yang terbangun selama proses membaca dengan orang tua, mengembangkan empati , Mengenal konteks berperilaku baik.

Kegiatan membaca pada bulan Ramadan cocok sekali dilakukan karena memiliki nilai-nilai kebaikan di dalamnya terutama buku-buku yang kaya akan nilai kebaikan. Lalu bagaimana cara membaca yang menyenangkan.

Cara Membaca Yang Menyenangkan Untuk Si Kecil:
• Siapkan pojok baca atau spot seru untuk membaca
• Ajak anak memilih buku
• Libatkan anak dalam cerita yang dibaca
• Bercerita dengan intonasi suara juga property yangs eru
• Sambungkan cerita yang dibaca dengan aktivitas sehari-hari
• Orang tua juga perlu merasa seru saat membaca
• Jangan dipaksakan, jadikan pergerakan anak sebagai ajang untuk melibatkannya dalam cerita.

Ya, membaca itu harus keadaan senang agar anak lebih bersemangat membaca. Jadi buat orang tua bisa memasukan kegiatan membaca ini untuk mengisi waktu luang saat Ramadan. Tapi tahu ga sih kalau ternyata menurut survey literasi membaca masyarakat rendah rendah? Untuk itu untuk meningkatkan minat baca pada anak Danone Indonesia bekerjasama dengan Tentang Anak ( sebuah wadah edukasi dan informasi tentang kesehatan dan tumbuh kembang) meluncurkan program BACA.

Program BACA adalah sebuah program ajakan untuk mencintai kegiatan membaca dan belajar kebaikan kepada anak-anak melalui sumbangan buku bacaan. Bertepatan dengan hari buku sedunia dan masih dalam suasana Ramadan sebagai bulan penuh kebaikan, Danone dan Tentang Anak juga akan memperluas manfaat melalui penggalangan Donasi 5.000 Buku Serial “ Sikap Baik “ untuk anak-anak Indonesia.

Tidak hanya itu saja Danone Indonesia juga turut mendonasikan buku SampahKu Tanggung Jawabku dan Isi Piringku. Kita semua juga bisa ikut berdonasi melalui @wecare.id

Untuk mengatasi mengatasi masalah loiterasi membaca di Indonsesia yang cukup renda memang diperlukan kerjasama berbagai pihak. Kita semua memiliki peran agar literasi membaca Indonesia lebih baik, Yuk kita dukung program ini dan ikut berdonasi!