Entah dari mana asalnya istilah “Ke Hong Kong dari Hong Kong” berasal, namun karena keseringan menyebut istilah tersebut mungkin dicatat malaikat jadilah saya beserta beberapa blogger berangkat ke Hong Kong atas undangan dari Hong Kong Tourism Board (Dinas Pariwisata-nya Hong Kong).

 

Maka pada tanggal 19 Juni 2012 tepat jam 08:00 WIB kami berlima saya, Iskandar Zulkarnaen, M.Syarif, Chichi Utami dan Diana Rika Sari terbang dengan menggunakan pesawat Cathay Pacific dengan nomor bangku 64C (ajaibnya saat kembali ke Indonesia mendapat seat yang sama). Kurang lebih menempuh perjalanan selama 4 jam akhirnya kami tiba juga di Hong Kong International Airport (HKIA). Bandara yang diklain sebagai bandara terbaik di dunia itu memang benar-benar wah! Bandara ini terintegrasi dengan kereta api hingga Cina daratan, berfungsi juga sebagai tempat shopping, dining dan entertaintment. Oya, perbedaan waktu antara Indonesia dan Hong Kong cuma 1 jam. Jadi jika di Jakarta jam 12:00 maka di Hong Kong jam 13:00.

 

Setibanya di HKIA kami dijemput oleh pihak HKTB dan diantar menuju hotel. Dan yang menjadi guide kami selama di HK adalah Carolus Chui yang ternyata sangat fasih berbahasa Indonesia. Dan setelah ditelusuri ternyata Carolus ini blasteran HK – Indonesia. Bapaknya asli HK dan ibunya orang Kediri 🙂

 

Kami menginap di Hotel Panorama by Rhombus. Terletak di 8A Hart Avenue, Tsim Sha Tsui, Kowloon. Kurang lebih 45 menit dari HKIA.

 

  Harbour View from Hotel Panorama by Rhombus

 

Setelah istirahat sejenak kami melakukan perjalanan ke Langham Shopping Mall dengan menggunakan MRT alias kereta bawah tanah yang hanya berjarak 100 meter dari hotel. Hanya perlu 4 stasiun untuk tiba di lokasi. Dan kami pun berkeliling di mall selama 2 jam. Disini kita sebagai tourist mendapat kartu diskon khusus tourist yang berlaku di 70 retail outlets di mall ini. Yay!

 

Salah satu outlet di Langham Place Mall

 

Setelah puas dan agak capek serta lapar, kami mengisi energi dulu dengan makan malam di Ah Lung Pakistan Halal Food. Namanya sih ada Pakistannya tapi yang jual tetep aja orang Cina, tapi dijamin halal kok :). Masakan istimewanya kari : ada kari ayam, sapi atau kambing. Dan setelah dihidangkan ternyata semua bumbunya sama cuma isinya aja yang beda-beda 😀

 

Setelah selesai makan perjalanan kembali dilanjutkan ke Ladies Market. Sesuai dengan namanya tempat ini menyediakan segala pernak-pernih untuk wanita dengan harga murah meriah.  Kemudian dilanjut ke Goldfish Market di blok berikutnya. Menurut Carolus, pasar ikan hias ini sangat laku di kalangan penduduk HK karena memelihara ikan adalah hal yang paling mudah dan masuk akal dibandingkan dengan hewan peliharaan lain seperti anjing atau kucing karena mereka tinggal di apartement.

 

   Ikan Arwana yang dijual di Goldfish Market

 

Perjalanan dilanjutkan ke Ozone, sebuah cafe kelas atas yang berada di ketinggian 118 lantai di Ritz Carlton Hotel. Dari sini terlihat pemandangan indah kota Hong Kong. Ada satu pengalaman lucu saat saya memesan minuman di tempat ini. Berhubung sudah capek dan letih saya memesan Coffee Deluxe – siapa tahu dengan meminum kopi energi kembali bugar. Namun ternyata setelah pesanan datang ternyata minuman tersebut campuran XO dan vodka yang mengandung alkohol tingkat tinggi! Nyicipin dikit aja dada serasa terbakar, langsung ganti pesanan deh. Sia-sia minuman seharga HK$180 😐

 

 View from lobby Ritz Carlton Hotel

 

Waktu sudah menunjukkan jam 24:00 dan sudah waktunya kembali ke hotel untuk beristirahat karena besok sudah menanti perjalanan ke Ocean ParkThe Peak dan Madame Tussauds… Yeah!!..

***

DAY 2

Hari kedua di Hong Kong kami mengunjungi Ocean Park! Dari namanya awalnya saya mengira ini adalah sebuah tempat semacam gelanggang samudera Ancol karena ada nama ocean-nya. Namun setelah dijelaskan oleh sang pemandu ternyata tempat ini adalah tempat hiburan semacam Dunia Fantasi plus Sea World, Taman Safari, dll. Begitu menurut pandangan Iskandar Jet.

 

dan ehmm… inilah tiket masuk kita menuju Ocean Park. Dengan menunjukkan tiket ini kita bebas masuk ke wahana apa saja dan…. bebas antriiii….:D

 

Dan benar saja, ternyata tempat ini jauh lebih hebat dari yang dibayangkan. Ocean Park adalah produk asli Hong Kong. Didirikan sejak tahun 1977. Sudah berusia 35 tahun. Namun namanya kalah populer dibandingkan dengan Disney Land. Tetapi di kalangan penduduk Hong Kong sendiri tempat wisata ini sangat populer. Lokasinya terdiri dari dua tempat. Satu di bawah dan satu lagi di atas bukit. Untuk mencapai bukit kita bisa menggunakan kereta gantung seperti di Taman Mini namun kereta gantung ini melewati bukit dengan pemandangan yang hmmm….amazing!

Dan diatas bukit itu tersedia beberapa permainan ekstrim yang mengguncang adrenalin seperti FLASH yang berbentuk bandul berputar ke kiri dan kanan, lalu berputar 360 derajat sebanyak 4 kali. Alhamdulillah saya tidak tergoda untuk menaikinya. Membayangkannya aja sudah bikin teler 😀

 

Ada lagi permainan yang namanya HAIR RAISER. Dari namanya saja sudah bikin rambut berdiri. Permainan ini semacam jet coaster level 10. Sayang, hari itu permainan ini tidak dinyalakan karena cuaca tidak mendukung, kecepatan angin diatas normal, jadi takut mengganggu permainan. Padahal aku pengen banget nih naik ini 10 kali *ngook*

 

Hair Raiser

 

Setelah puas bermain-main di bukit lalu kami turun ke bagian bawah dengan menggunakan kereta bawah tanah yang unik. Jadi didalam kereta ini dibagian ceiling-nya kita bisa melihat video seakan-akan kita berada didalam perut bumi dan laut. Jadi ada semacam gambar lahar, laut, dll.

 

Dan setelah tiba dibagian bawah, arena permainan atau wahanannya lebih bersahabat. Jadi memang cocoknya ke atas bukit dulu lalu relaks di bagian bawah. Disini kita bisa melihat musium panda. Ada juga live show panda merah yang lucu dan penurut. Panda merah ini mengingatkan aku sama Master Chi Fu yang bermain di Kung Fu Panda 2.

 

Lalu ada juga pertunjukan Panda yang sesungguhnya. Namun kita tidak boleh ribut karena panda sangat sensitif terhadap suara manusia dan sering ngambek pergi ke tempat tidurnya. Kerjaannya si persis seperti Poo di Kung Fu Panda : makan daun bambu, tidur-tiduran dan jalan-jalan ringan. Udah gitu leyeh-leyeh lagi. Pokoknya lucu deh kelakuannya…

 

Kemudian kita masuk ke Goldfish Treasure, disini kita menemukan berbagai jenis ikan mas yang aneh-aneh, mulai dari yang kepalanya gede mirip kena kanker, sampe yang matanya hampir keluar. Orang Hong Kong sangat menyukai ikan hias, karena di apartemennya yang sempit mereka lebih suka memelihara ikan di akuarium dibanding memelihara hewan lainnya seperti gajah, misalnya 😀

 

Koleksi Ikan Mas

 

Tepat matahari di atas kepala, kita memutuskan untuk istirahat dulu di Neptune Resto. Asyik banget makan siang dikelilingi oleh ikan-ikan yang berenang-renang di super giant aquarium. Bayangkan satu dinding dari atas sampe bawah, ujung kiri sampe kanan semuanya kaca setebal 40 cm yang didalamnya berbagai jenis ikan laut. Mulai hiu kepala martil sampe ikan yang nggak tau apa namanya.

 

Dan akhirnya setelah berpuas-puas main di Ocean Park akhirnya kita harus melanjutkan perjalanan ke tempat lainnya. Next destination adalah The Peak, yaitu tempat paling tinggi di Hong Kong. Disana kita bisa melihat pemandangan kota HK 360 derajat. Selain itu kita juga akan masuk ke Museum Madama Tussauds di The Peak Tower ini.

***

DAY 3

Hari ke-3 saya mengajak “orangutan” untuk menjelajahi Hong Kong :). Kami akan menelusuri Avenue of Stars, sebuah tempat yang  didedikasikan untuk bintang film yang sudah mengharumkan  dunia perfilman Hong Kong seperti Bruce Lee yang didedikasikan dalam bentuk patung, Jet Lee, Cho Yun Fat, Stephen Chow, dll .Tempat ini berada di tepi sepanjang laut daerah New World Centre, Kowloon. Mereka memberikan tanda tangan dan cap tangan di sepanjang avenue ini.

Setelah puas berjalan di sepanjang Avenue of Stars lalu kami menaiki kapal ferry yang akan membawa ke daerah Causeway Bay. Hanya membutuhkan sekitar 30 menit kita sudah sampai di tempat tujuan. Disini kami juga menemukan bis tingkat yang khusus untuk tur keliling kota Hong Kong. Tidak ada jadwal untuk menaiki bis ini, tapi tidak ada salahnya untuk berfoto sejenak 😀

 

Kami kembali menjelajahi tempat-tempat yang sudah dikenal selama ini seperti Victoria Park, tempat berkumpulnya para pekerja Indonesia yang berada di Hong Kong setiap hari minggu. Sayang waktu kita datangi hari kamis, jadi tidak ada cerita “Minggu Pagi di Victoria Park”.

 

Waktu sudah menunjukkan jam 12:00 siang. Saatnya mengisi perut. Menu makan siang kami menyantap Dim Sum Halal Food yang berada di Kantin Islamic Center Kowloon. Jujur, inilah dimsum ter-maknyus yang pernah saya makan. Ternyata bukan hanya kaum muslim yang menyantap dimsum di tempat ini, bahkan orang Hong Kong pun banyak yang datang ke tempat ini. Ooo pantesan enyak..

 

Dimsum Halal Food Islamic Center Canteen Kowloon

 

Setelah kenyang perjalanan dilanjut dengan belanja-belanji mengantar para bloggerwati ke beberapa tempat seperti TAKA dan Chapel yang menyediakan asesoris dan baju-baju lucu. Kami menyempatkan untuk istirahat sejenak di sebuah kedai yang menyediakan kopi dan makanan ringan. Kedai ini mirip dengan yang ada di film-film Hong Kong. Cuma kali ini tidak ada keributan sampai membalik-balikkan meja. Kita sih ngebayanginnya kita ini jagoan dan yang lainnya penjahat yang sudah kenal satu sama lain.

 

Setelah beristirahat sejenak perjalanan kami lanjutkan ke sebuah toko serba ada yaitu DNA. Tempat ini menyediakan berbagai kebutuhan mulai dari sepatu, baju, hingga asesoris seperti jam tangan, korek api, dll. Kami cukup betah berbelanja ditempat ini. Tanpa terasa sudah dua jam kami habiskan ditempat ini.

 

Setelah puas berbelanja dan cukup menguras persediaan dollar kami siap-siap kembali ke hotel. Namun dalam perjalanan pulang mata Chichi salah seorang bloggerwati yang ikut tertumbuk pada sebuah tempat : Charlie Brown Cafe. Chichi ingin sekali ke tempat tersebut karena Charlie Brown, Snoopy, dkk adalah favorit-nya dimasa kecil (ketauan deh usianya berapa). Dan akhirnya – walau diluar jadwal – kami sempatkan mampir ke tempat ini.

 

Waktu menunjukkan pukul 23:45 saatnya kembali ke hotel sebelum jam 24:00 sebelum saya berubah menjadi pangeran kodok. *emangnya cerita cinderella*. Lagipula badan sudah capek seharian ngegendong “orangutan” kemana-mana 😀

 

Pertanyaannya : Sudah berapa kalikah saya makan hari ini? *usap2perut*

 ***

DAY 4

Hari ke-4 atau hari terakhir menjelajahi Hong Kong itinerary agak santai. Setelah breakfast kami tour keliling Hotel Panorama by Rhombus yang kami tinggali. Tuan rumah mempersilahkan untuk melihat-lihat fasilitas hotel mulai dari berbagai jenis kamar hingga melihat view Victoria Harbour yang menakjubkan dari Sky Garden lantai 49 yang merupakan lantai paling atas. Bahkan ada satu kamar yang bathroom-nya memiliki sisi kaca yang view-nya pemandangan yang menakjubkan. Ternyata itu kamar khusus untuk honeymoon.

 

Hotel ini terbilang sangat strategis bagi yang doyan belanja. Cuma 6 menit jalan kaki ke Stasiun MRT Causebay, 6-10 menit ke Time Square, Lee Theatre Plaza, SOGO, Lee Garden, Happy Valley Racecource, dll. Pokoknya deket kemana-mana deh..

 

Sky Garden di lantai 49 dengan view Victoria Harbour

 

Dan ketika kami melewati basement, kami cukup kaget ketika menemukan sebuah mobil dengan plat nomor VERSACE. Wow! keluarga Versace menginap di hotel ini? Ketika kami tanyakan kepada petugas hotel mereka hanya menjawab dengan tersenyum. Nggak tau senyum apa, mungkin senyum nggak ngerti kali ya, soalnya kita keceplosan nanyanya in bahasa 😀

 

 

 Menjelang siang kami bertemu dengan Aulia dan Vera, blogger Kompasiana yang sudah lama tinggal di Hong Kong. Kami menyempatkan untuk ngopi di sebuah mall dan mencari beberapa cinderamata menghabiskan sisa-sisa HK dollar yang ada. Ternyata jika dipandu orang yang sudah mengenal HK mereka tau tempat-tempat yang murah-murah dan bahkan masih bisa ditawar lagi. Berhubung jadwal berangkat ke bandara sudah mepet tepat jam 13:00 kami check out dan berangkat menuju airport. Perlu 45 menit menuju bandara yang berada di seberang pulau. Kami menyempatkan makan siang dulu di Popeye Halal Food di bandara sebelum naik pesawat. Dan setelah check-in seperti yang disebutkan di tulisan #1 ajaibnya saya kembali mendapat tempat duduk yang sama yaitu 64C.

 

Ternyata di bandara ini kita tidak perlu membayar airport tax. Menurut Carolus guide kami airport tax sudah dibayarkan termasuk saat pembelian tiket dan mereka menghindari adanya aliran uang cash. Boleh ditiru juga nih di Indonesia. Selain itu boarding pass pun tidak disobek, cukup dicoret aja. Alasannya mereka nggak mau ada sampah. Bayangkan berapa ton sampah dari boarding pass ketika ribuan bahkan puluhan ribu orang keluar dari bandara nomor 1 dunia ini.

 

Kami mendapat Gate 42 untuk memasuki pesawat dan paling telat masuk jam 15:35. Saat melihat display ternyata kami harus menaiki kereta untuk menuju kesana. Pantas saja disebut bandara nomor 1 di dunia, Gate-nya saja sampai 500! Namun setibanya di Gate 42 suasana masih sepi, padahal waktu sudah menunjukkan 15:30. Setelah kami tanya kepada petugas ternyata pindah ke ke Gate 24! OMG dan ternyata setelah di check di display memang benar, Gate 42 dipindah ke 24! Serentak kami tergopoh-gopoh menuju gate tsb. Perlu waktu sekitar 15 menitan untuk tiba di tujuan. Beruntung, penerbangan delay 1 jam karena cuaca buruk, kami semua bernafas lega. Dan akhirnya tepat jam 17:00 kami terbang kembali ke Jakarta.

 

4 hari 3 malam kami habiskan untuk mengelilingi Hong Kong. Belum semua sih yang dijelajahi tapi intinya kami puas dengan perjalanan kali ini. Semoga suatu hari nanti bisa kembali ke sini dengan suasana yang berbeda dan mengunjungi tempat yang berbeda.

 

Jadi istilah “Ke Hong Kong dari Hong Kong” benar-benar menjadi kenyataan. Jadi sering-seringlah mengucap kata itu, siapa tau bisa terlaksana 😀

 

@HARRISmaul @ChicMe @IskandarJet @Dianarikasari @gerbongkereta