Trip kali ini akan mengunjungi Pulau Harapan, sebuah pulau di antara gugusan Kepulauan Seribu. Selama ini saya sering traveling ke berbagai tempat tapi mengunjungi Kepulauan Seribu baru kali ini. huhu..

Janjian dengan teman-teman untuk berkumpul di Pelabuhan Muara Angke jam 06:00 pagi, namun karena satu dan lain hal saat tiba di lokasi waktu sudah menunjukkan 06:59. Wah telat banget ya. Dan ternyata setelah tiba di pelabuhan kapal yang akan ditumpangi sudah penuh. Agak shock juga melihatnya karena banyak sekali orang sampai ada yang bergelantungan di dek kapal, seperti naik kopaja aja ya. Otak langsung berpikiran yang nggak-nggak. Begitu pula saat masuk dek, semua orang tumplek blek disana, seperti imigram-imigran gelap yang akan mencari suaka ke Australia. Pelampung sudah berubah fungsi menjadi alas duduk dan alas tidur. Waduh gimana ini kalau terjadi sesuatu…

Tapi sudahlah, the trip must go on, tali penambat sudah dilepaskan, jangkar sudah diangkat dan kapal mulai bergerak meninggalkan pelabuhan tepat jam 07:30. Yang bisa dilakukan adalah berdoa agar selamat sampai tujuan.

Dan ketika saya tanya ABK kira-kira jam berapa tiba di Pulau Harapan dia menjawab sekitar jam 11.00. Satu jam perjalanan ombak masih tenang, namun pada detik berikutnya ombak mulai tinggi. Berayun-ayun seperti wahana kora-kora di Dunia Fantasi, beberapa orang sudah mulai mengeluarkan keringat dingin, terlihat ada mual dan mulai mengeluarkan jackpot (*muntah). Pemandangan di depan mata, seseorang tiba-tiba muntah dan muntahannya tepat mengenai temannya yang sedang tidur dibawahnya. Wah double tuh jackpot-nya.

Saat singgah di Pulau Pramuka beberapa orang siaga, penggalang dan pembina, turun :D, kondisi kapal sudah agak lowong, sudah bisa rebahan dan tidak terlalu padat seperti sebelumnya. Ombak juga sudah mulai bersahabat, namun matahari sudah mulai menampakkan kekuasaannya. Puanassss. Ubek-ubek tas nyari sunblock. Dan tepat pukul 11:00 seperti perkiraan ABK tadi kapal tiba di Pelabuhan Pulau Harapan.

Pulau Harapan - Pagi Hari-

Tiba di Pulau Harapan

Kami langsung menuju homestay yang sudah dipesan, cukup beruntung kami mendapat homestay yang masih dekat dengan pelabuhan, hanya selemparan batu. Setelah bersih-bersih kami langsung makan siang dengan menu makanan khas laut yang siap dilahap : sayur asem plus udang goreng!

Setelah maksi kami langsung siap-siap kembali melaut untuk melakukan snorkeling di beberapa spot di sekitar Pulau Harapan. Dan akhirnya byurrr… tanpa ba-bi-bu lagi kami semua terjun ke lautan. Ada yang sudah sering snorkeling, ada juga yang baru pertama kali. Jika sudah puas di suatu tempat kami pindah ke lokasi yang lainnya. Begitu seterusnya hingga tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 17:00.

Pulau Harapan3-

Lokasi Snorkeling di sekitar Pulau Harapan

Kami harus segera kembali ke Pulau Harapan karena akan mengejar sunset. Setelah mengabadikan sunset kami kembali ke homestay untuk bersih-bersih sebelum menyantap hidangan malam plus barbeque ikan tongkol. Duh, makan lagi – makan lagi. Dan setelah makan, karena tenaga sudah lelah, akhirnya saya pamit kepada teman-teman untuk tidur terlebih dahulu, selain capek, juga mempersiapkan untuk keesokan harinya.

Karena tidur cepat, maka pagi-pagi sekali saya sudah bangun dan mencoba untuk mengelilingi pulau yang memiliki luas hanya sekitar kurang lebih 3 hektar. Oya kelebihan pulau ini adalah kita bisa menyaksikan sunset dan sunrise sekaligus. Jadi pagi ini saya juga bisa menyaksikan saat matahari terbit. Itulah mungkin mengapa pulau ini diberi nama Pulau Harapan, karena setelah matahari tenggelam pasti esok pagi akan terbit lagi matahari dari timur yang memberikan harapan *halah*

 Pulau Harapan11-

Saat Sunrise

Dan pagi itu saya menyaksikan matahari terbit sambil ditemani sarapan sekoteng. Ya sekoteng! Agak aneh juga sih sarapan sekoteng, tapi tetep aja laku. Setelah itu kembali ke homestay dan berkumpul dengan teman-teman untuk sarapan pagi, setelah itu kita kembali tour mengunjungi pulau-pulau yang ada disekitar Pulau Harapan.

Pulau pertama yang kami kunjungi adalah Pulau Bulat. Menurut guide kami dulu pulau ini milik keluarga cendana, namun sekarang dikembalikan lagi dan dikelola oleh rakyat setempat. Pulau ini bagus dan terawat, pantainya jernih dan hijau. Jika ingin bermain di pantai dengan kondisi tidak panas alias teduh, ini adalah tempat yang tepat karena sebagian pantai terhalang oleh pohon-pohon yang menghalangi sinar matahari.

Pulau Harapan28-

Pulau Bulat

Selanjutnya kami menuju Pulau Perak. Dalam perjalanan kami juga melewati Pulau Putri yang dikelola oleh Pemda DKI Jakarta. Dipulau ini terdapat terowongan yang dapat melihat keindahan dalam laut dan berbagai atraksti watersport seperti banana boat dan kapal akuarium. Untuk memasuki pulau ini harus membayar Rp 50.000,- *skip*

Dan akhirnya kami tiba di Pulau Perak. Sama dengan pulau-pulau lainnya, pulau ini termasuk pulau kecil dengan luas tidak lebih dari 3 hektar. Pulau ini juga pantainya jernih dan dangkal, sangat cocok untuk anak-anak. Dan jika di rumah atau tetangga punya akuarium sangat cocok untuk membawakan oleh-oleh kerang yang banyak bergelimpangan di sepanjang pantai.

Satu jam kami habiskan di tempat ini dan tidak terasa harus segera kembali ke Pulau Harapan untuk mengejar keberangkatan kapal yang akan kembali ke Muara Angke pada jam 13:00

Dua hari sudah kami habiskan di Pulau Harapan ini. Puas rasanya menghabiskan weekend ditempat ini dengan biaya paket Rp 315.000, walau perjalanan menuju ke tempat ini cukup membuat sport jantung.

Ya, semoga setelah mengunjungi pulau ini segala harapan dapat terwujud, sesuai dengan nama pulaunya.

Pulau Harapan29-

Pulau Perak