Kali ini saya berkesempatan untuk menjajal performa Mitsubishi melalui test drive di lokasi pabriknya yang baru di Cikarang Bekasi sekaligus melihat secara langsung proses “kelahiran” Xpander dari lempengan baja hingga menjadi mobil siap pakai.

Bersama dengan sejumlah blogger dan komunitas, akhirnya kami secara bergiliran menjajal mobil yang diyakini bakal menjadi mobil favorit keluarga. Dengan didampingi official dari Rifal Sungkar Team saya dan dua blogger yang berperan sebagai mulai mencoba performa Xpander. Ketika memasuki mobil, kesan pertama yang terasa adalah kabinnya begitu lega. Seperti layaknya mobil MPV kelas premium.

Siap menjajal Xpander

Setelah memastikan safety belt terpasang dengan aman, saya mulai tancap gas dan pada satu titik lokasi yang sudah dilumuri air, harus segera injak rem sekuat tenaga untuk mengetes system rem ABS (Anti Lock Braking System). Terdengar bunyi DUK cukup keras di bagian bawah body dan menurut sang instruktur itu berarti system ABS-nya bekerja. Dan benar saja, seketika mobil mengerem dan saat di depan ada belokan mobil masih dapat dikendalikan dengan mudah. Selain itu tidak ada bunyi ban berdecit yang disebabkan ban terkunci. Biasanya yang menjadi penyebab utama kecelakaan adalah saat ban terkunci sehingga mobil sulit dikendalikan dan bisa jadi terguling yang dapat menyebabkan korban kecelakaan. Dengan system ABS, ban mobil tidak terkunci dan mobil masih dapat dikendalikan dengan mudah.

Test selanjutnya adalah mencoba kenyamanan dengan kecepatan cukup tinggi melindas jalanan yang penuh dengan rintangan seperti polisi tidur. Goncangan dalam kabin tidak begitu terasa karena suspensi belakang menggunakan teknologi suspensi yang sama dengan mobil rally legendaris Mitsubishi Lancer Evolution. Pantesan aja masih terasa nyaman, dibawa gila-gilaan saat rally pun masih nyaman.

Test berikutnya adalah mencoba manuver angka 8. Saya gas pol ketika memasuki tikungan, lalu langsung banting setir untuk melahap tikungan kebalikannya. Tidak ada jerit yang mengerikan dari baris kedua yang diisi ibu-ibu blogger. Mereka asyik dan anteng-anteng aja. Kendali mobil masih terasa nyaman. Suspensi depan menggunakan MacPherson Strut dan Torsion Beam di belakang.

Itu adalah serangkaian test drive untuk mencoba performa Xpander si “Baby Pajero” yang merupakan produk asli dari Mitsubishi Plant Cikarang Bekasi. Bagaimana proses kelahirannya? Simak penjelasannya berikut ini.

Sekilas Mitsubishi Xpander

Setelah memasuki Kawasan pabrik Mitsubishi Motor Krama Yudha Indonesia (MMKI) seluas 30 hektar ini, kami para blogger dan rekan komunitas dikumpulkan di satu ruangan untuk diberi brief singkat seputar kunjungan ini. Do and Don’t yang harus dipatuhi, hingga cara evakuasli jika ada force majeur.

Lalu kami diperkenalkan dengan para petinggi Mitsubishi baik yang datang dari Jepang langsung, hingga pimpinan yang ada di Indonesia. Pabrik MMKI ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 25 April 2017. Sampai saat ini pemesanan untuk Xpander sudah mencapai 50.000 unit. Rencananya Xpander juga akan di export untuk wilayah ASEAN. Namun sehubungan dengan banyaknya permintaan dalam negeri, prioritas untuk konsumen Indonesia lebih diutamakan. Kapasitas produksi per tahun 160.000 unit dan dapat ditingkatkan hingga 240.000 unit.

Pabrik MMKI Cikarang ini juga memproduksi mobil lain selain Xpander yaitu Mitsubishi Pajero Sport dan  Mitsubishi L 300 yang legendaris. Pabrik ini juga sudah mengusung eco friendly dengan memanfaatkan 70% recycle water dan 11% less emission.

Dalam kesempatan tersebut juga diperkenalkan Rifat Sungkar yang menjadi Brand Ambassador Mitsubishi. Rifat dikenal sebagai pereli nasional dengan sejumlah prestasi baik di dalam maupun luar negeri dan tentu saja kendaraan yang digunakan adalah Mitsubishi. Rifat sangat senang dengan lahirnya Xpander ini, terbukti saat ini dia sudah memiliki 4 Xpander untuk aktifitas keluarganya. Rifat menjelaskan secara singkat untuk tampilan exterior Xpander menampilkan 3 desain attractive lamp yang berada di bagian atas, tengah dan bawah. Penampilannya terlihat begitu sporty dengan lampu LED tersebut. Mobil yang mempunyai kapasitas 1500 cc itu seperti yang diungkapkan di atas mengadopsi konstruksi dari Mitsubishi Lancer Evolution. Jadi ini seperti menggunakan MPV (Multi Purpose Vehicle) rasa SUV (Sport Utility Vehicle) ungkap Rifat.

Untuk interior, menyadari akan kebutuhan orang Indonesia yang menjadikan mobil sebagai “rumah kedua” disediakan sekitar 19 kompartemen untuk penyimpanan berbagai barang. Mulai dari sepatu, baju hingga berbagai macam asesoris. Tidak ketinggalan tersedia colokan USB yang kini merupakan salah satu kebutuhan diantara sandang, pangan dan casan.

Untuk keamanan, Xpander sudah menggunakan SRS airbag, Emergency Stop Signal (ESS), safety belt tiga titik dan tentu saja system rem ABS yang sudah dijelaskan di atas. Atas semua fitur dan kelebihannya itu, baru saja Xpander mendapat penghargaan otomotif Asian Award 2018.

 

Mitsubishi Plant Tour

Selanjutnya acara yang paling ditunggu-tunggu adalah plant tour. Jujur ini adalah pengalaman pertama saya melihat langsung cara pembuatan mobil. Kita dibagi menjadi beberapa kelompok yang dipisahkan dengan group per bus. Kita juga diberi alat pendengaran untuk komunikasi dan mendapat informasi dari guide.

Area pertama yang kami datangi adalah STAMPING. Di ruangan yang berbentuk seperti hanggar ini, pertama kita melihat lempengan-lempengan baja yang sudah dipotong sesuai dengan ukuran. Lalu dengan menggunakan robot lempengan itu disimpan di sebuah tempat dan ditimpa oleh benda seberat 1000 – 2000 ton. Jebred. Jadilah pintu. Jebred lagi jadilah kap mesin. Dan seterusnya. Jadi tempat ini semacam tempat untuk mencetak bagian dari mobil yang terbuat dari lempengan baja.

Setelah selesai selanjutnya kami kembali naik bus dan memasuki hanggar berikutnya. Area yang kami datangi adalah WELDING. Tempat ini menyatukan bagian-bagian yang dibuat di bagian stamping sebelumnya. Jadi pintu disatukan dengan body, dan seterusnya. Area ini dikendalikan secara robotic sebesar 40%. Setelah jadi kerangka, dalam ruangan yang sama, lalu mobil setengah jadi itu memasuki proses PAINTING dengan cara dicelup dalam cat sesuai dengan warna yang diinginkan. Setelah dicelup, secara manual disemprot lagi dengan cat yang sama untuk menjangkau tempat-tempat yang belum terjangkau.

Setelah selesai, proses selanjutnya adalah ASSEMBLING yaitu memasang bagian-bagian detail kendaraan. Mulai dari pemasangan kaca yang dilakukan secara robotic, memasang mesin, audio, kursi, karpet, hingga memasang ban. Semua proses hingga jadi dilakukan pada bagian ini.

Setelah jadi, tidak lupa dilakukan QUALITY CONTROL untuk mengecek seluruh detail kendaraan dari A sampai Z. Jangan sampai ada yang kurang optimal dan terlewat. Setelah selesai itu semua, jadilah mobil yang siap pakai. Kemampuan untuk membuat mobil dalam satu hari adalah 176 unit per shift. Sehari ada 2 shift jadi sehari dapat memproduksi 352 unit. Dan setelah semua proses itu dilakukan, mobil siap untuk TEST DRIVE seperti yang kami lakukan seperti tulisan di atas.

Berikut ini adalah video yang saya buat saat melakukan kegiatan secara keseluruhan dengan materi video koleksi pribadi dan Mitsubishi.