Berita meninggalnya Bapak Sjafri Mangkuprawira – pembina kami di Blogger Bogor – benar-benar mengagetkan. Rabu 6 Februari 2013 pukul 10:00 saya mendapat kabar dari grup WhattsApp bahwa beliau telah meninggalkan kita semua, tadi pagi saat acara reboan di kampus IPB dimana selama ini beliau mengajar sebagai Guru Besar. Kami sangat shock mendengarnya karena 3 hari sebelumnya minggu 3 Ferbuari 2013 kami pengurus Blogger Bogor berkumpul di kediamannya yang asri di Gunung Batu – Bogor.
Kami berinisiatif untuk berkumpul dan bersilaturahmi mengunjungi sesepuh / pembina di Blogger Bogor karena sudah cukup lama tidak bertemu. Terakhir berkumpul tanggal 2 September 2012 saat Kopdar Blogger Bogor juga di kediaman beliau. Bukan kebetulan semua pengurus hadir, biasanya ada 1-2 orang yang berhalangan. Tapi kali ini semua lengkap. Kami bercengkrama seperti keluarga yang saling merindu karena sudah lama tidak berjumpa. Walau kadang bertegur sapa lewat sosial media, namun sangat berbeda jika bertemu secara langsung. Pak Sjafri menyapa kami satu per satu. Bukan hanya menanyakan melulu masalah komunitas, tapi juga pekerjaan dan keluarga. Beliau nampak sehat dan masih terlihat gagah diusianya yang sudah mencapai 69 tahun.
Wejangan-wejangan yang diberikan juga disampaikan dengan amat santun. Tidak seperti sedang menggurui. Padahal beliau adalah seorang profesor, doktor, dan juga guru besar di IPB yang sangat dihormati dan disegani. Namun sikap dan perilaku beliau sangat humble, masih mau ngobrol dengan kami yang biasa-biasa saja. Dan jika ada satu hal yang beliau tidak mengerti, beliau tidak segan atau malu bertanya. Satu yang saya salut dari beliau, disaat rekan sebayanya sudah menyerah dengan teknologi, beliau tetap ikut berkontribusi, seperti menulis di blog, facebook dan twitter dan mengisinya dengan hal-hal yang mencerahkan.
Sebelum pamit, kami diajak makan siang terlebih dahulu, walau sebelumnya dalam email saya menyatakan tidak perlu disediakan. Namun beliau hari itu tetap mengajak kami menyantap hidangan yang telah disediakan. Dan seperti seakan sudah mempunyai firasat akan pertemuan terakhir ini, beliau meminta foto bersama sebelum kami kembali ke rumah masing-masing.
Sambil menggendong cucu terakhirnya, beliau mengantar kami sebelum pamit. Dan itu adalah saat-saat terakhir kita bertemu. Hingga berita duka yang menyayat hati itu datang tadi pagi. Sayang saya tidak sempat mengantar beliau ke tempat peristirahatan terakhirnya. Saya baru bisa datang selepas maghrib mengunjungi kediaman beliau bersama teman-teman blogor lainnya. Hanya Kang MT dan Fajar yang ikut menyolatkan dan mengantar beliau hingga ke tempat peristirahan terakhirnya.
Selamat Jalan Pak Sjafri, hatur nuhun…
Bogor 6 Februari 2013