Hari ketiga di Pulau Maratua diawali dengan perayaan suksesnya Daihatsu Terios mendarat di pulau ini. Setelah mengarungi lautan selama lebih dari 24 jam dari Berau, kemudian bermalam di Pulau Derawan dan akhirnya tepat jam 6 pagi berhasil mendarat dengan selamat. Prosesi perayaanpun dimulai dengan melakukan konvoi dari kawasan resort menuju jembatan kayu yang berada di bagian dalam pulau. Kami juga melewati bandara yang saat ini sedang dibangun. Jadi nanti dari Berau bisa langsung menggunakan pesawat menuju Pulau Maratua.

Tercatat sejauh 2.058,6 kilometer jarak yang ditempuh oleh Daihatsu Terios. Melewati 3 propinsi yaitu Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur. Singgah diberbagai kota dan wilayah dengan berbagai keunikannya, dan tentu saja berkunjung ke tujuh wonders yang sudah dijalani dengan sukses. Dan kami semua bersyukur berhasil mencapai tujuan tanpa kurang suatu apapun.

20150922_082838

Setelah proses seremoni selesai kepada peserta dipersilahkan untuk memiliki aktifitas sesuai dengan keinginan masing-masing. Ada pilihan untuk berkeliling pulau, ada pilihan untuk snorkelling dan ada juga pilihan untuk diving. Tentu saja saya memilih pilihan yang terakhir.

diving

Suasana di dalam laut Maratua (Foto : David Setiawan)

Kami melakukan diving di spot Gusung Pal. Lokasinya berada di sekitar pantai Pulau Maratua. Diawali mendarat di kawasan gurun yang kosong, namun lambat laun mulai menemukan beberapa koral-koral indah dan ikan-ikan lucu. Dan lagi-lagi saya menemukan ikan badut alias Nemo. Sepertinya ikan ini ada dimana-mana ya. Saat diving di Bali, Wakatobi, dan Iboih Sabang juga menemukan ikan ini. Namun saat di Maratua ini saya mendapat bonus karena bisa menemukan temannya Nemo yaitu Dori!

diving maratua

Awas rombongan ikan baracuda lewat (Foto : David Setiawan)

Kurang lebih 45 menit berada di Gusung Pal kemudian kami naik dan ternyata saat muncul di permukaan hanya selemparan batu saja dari pantai. Jadi sebenarnya dengan melakukan snorkelling atau free dive pun bisa.

Setelah istirahat dan makan siang kami melanjutkan tour menuju Goa Haji Mangku yang berada di Desa Payung Payung masih di Pulau Maratua. Namun kami harus agak berkeliling karena berada di bagian utara pulau. Setelah mendarat di pantai kami harus berjalan sekitar 200 meter sebelum menemukan goa tersebut.

Goa ini juga dikenal sebagai goa kelelawar karena menjadi sarang spesies tersebut. Namun para pengunjung mengenalnya dengan nama Haji Mangku. Tapi ada juga yang menyebut Ajimangku. Goa ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama menyerupai kolam dengan jarak yang cukup jauh dari permukaan. Jadi ada sekitar jarak 3 meter untuk nyebur ke dalam kolam tersebut. Buat yang mempunyai adrenalin tinggi boleh mencoba meloncat dari atas.

20150922_155347

Berani loncat?

 

Sedangkan yang satu lagi berupa lubang dengan lebar sekitar 1,5 meter. Dari sini kita bisa nyemplung ke dalam kolam namun harus ekstra hati-hati karena banyak batu yang tajam dan kondisinya licin. Nah dari lobang ini bisa tembus juga ke bagian kolam pertama tadi. Dan saat pertamakali nyempung langsung merasakan dingin yang luar biasa. Kondisi udara yang panas hilang seketika dan badan menjadi segar. Bagi yang tidak bisa berenang diwajibkan menggunakan pelampung karena kedalaman goa ini mencapai lebih dari 10 meter. Beberapa teman mencoba melakukan free diving dan didalamnya menyimpan keindahan lain yaitu air yang jernih berwarna biru. Teman lain ada yang nekat membawa peralatan scuba, jadi mereka diving di goa ini.

20150922_160053

Nekat menggunakan scuba diving di Goa Haji Mangku

 

Beberapa teman ada yang mencoba meloncat dari kolam pertama. Ada yang ragu, tapi ada juga yang langsung loncat. Kalo saya sih dari awal sudah mengibarkan kaos putih. Ngeri. Namun tiba-tiba kita dikagetkan dengan kedatangan anak-anak yang ikut mendatangi goa. Tanpa ba-bi-bu lagi mereka langsung loncat dari atas. Masih dengan pakaian lengkap mereka langsung terjun. Berenang. Menyelam. Ketawa-tawa dengan riang gembira. Sepertinya mereka sudah terbiasa bermain di goa ini. Tidak lama mereka naik dan pulang ke rumah dengan pakaian basah yang masih menempel. Kami pun segera naik dari goa karena badan sudah mulai menggigil kedinginan.