Hari ke-2 di acara “Sustainable Mining Boot Camp” diawali dengan mengunjungi IT Departement untuk setting notebook masing-masing agar bisa mendapat koneksi internet di seluruh kawasan Batu Hijau. Jadi kapanpun dan dimanapun selama masih di area tambang Batu Hijau kita akan selalu terkoneksi dengan internet.
Setelah itu kita mengunjungi Mining Division yang menjelaskan tentang sejarah dimulainya tambang Newmont. Kami mendapat penjelasan dari Dudi Setyandhaka sebagai Geologi Super Intenden yang bekerja di tempat ini sejak mulai ekplorasi tahun 1998 lalu.
Dudi menjelaskan pada tahun 1986 ditandatangani kontrak karya antara Pemerintah RI dengan PT Newmont Nusa Tenggara. Lalu tahun 1987-1988 dimulai pengambilan sample pada beberapa titik di kawasan ini. Dan pada tahun 1990 ditemukan anomali mineral di sekitar air terjun yang waktu itu diberi nama Green Creek. Nah sejak itulah daerah ini diberi nama Batu Hijau.
Antara tahun 1991 – 1996 diadakan pengeboran dibeberapa titik potensial dan tahun 1997 dimulai konstruksi pembangunan infrastuktur dan utilitasnya. Dan pada tahun 2000 PT Newmont mulai beroperasi hingga kini. Diperkirakan proses produksi di tambang Batu Hijau ini akan habis sekitar tahun 2031. Namun sebelum selesai sudah direncanakan proses reboisasi agar tempat ini berfungsi kembali seperti semula. Dari hutan kembali menjadi hutan. Namun itu pit Batu Hijau akan direncanakan menjadi sebuah danau.
Saat ini produksi tambang Batu Hijau sudah memasuki phase ke-6 dari phase 7 yang direncanakan. Produksi menghasilkan 500.000 ton per hari, sedangkan kapasitas proses pengolahan hanya sanggup mengolah sebanyak 125.000 ton. Sisa dari material yang tidak terolah disimpan disebuah tempat dan akan diproses kembali jika persediaan material sudah habis (ditabung).
Setelah selesai mendapat penjelasan tentang tambang tersebut kami diberi kesempatan untuk mengunjungi lokasi tambang yang memiliki diameter 2,8 km dan kedalaman 435 meter dibawah permukaan laut itu. Kami juga sempat merasakan sensasi menaiki monster truk yang bisa mengangkut material sebanyak 240 ton!
Acara berikutnya adalah melihat reefball yang berada di Teluk Belete. Untuk mencapai lokasi tersebut tentu saja kita harus DIVING! Sebuah momen yang paling ditunggu-tunggu oleh para divers. Reefball adalah sebuah karang buatan yang terbuat dari beton berbentuk bulat yang berfungsi untuk pelestarian terumbu karang, tempat bertelur ikan dan berlindung biota laut dan laboratorium biota laut. Sejak tahun 2004 PT Newmont sudah rutin membuat reefball tersebut, ini merupakan salah satu langkah yang dilakukan oleh perusahaan sebagai bentuk ikut serta dalam pelestarian lingkungan.
Satu jam lebih kami habiskan untuk melihat-lihat reefball dan keindahan dalam laut Belete. Setelah lelah menyelam perjalanan dilanjutkan ke Pantai Maluk untuk menyantap hidangan malam. Namun sayang, karena keasyikan menyelam kami jadi ketinggalan momen sunset. Namun selepas senja, masih menyajikan keindahan lainnya yaitu bulan sabit dan bintang gemintang.
Whats a great day and night.