Kegiatan hari ke-5 dalam program “Sustainable Mining Boot Camp Batch-3” yang diadakan hari ini cukup padat. Pagi-pagi kami menjadi guru tamu di SD 02 Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat. Kami diberi kesempatan untuk mengisi kelas 3 dan tema yang diusung adalah “Cita Citaku”. Beragam jenis pekerjaan mereka sebutkan ketika kami tanya apa cita-cita mereka. Mulai dari pemadam kebakaran, dokter, artis, pemain bola dan yang paling anti maintsream adalah menjadi atlet parkour. Bayangkan anak desa yang jauh dari kota sudah mengenal parkour. Tidak lain dan tidak bukan internet sudah memperkenalkan olahraga tersebut kepadanya. Memang teknologi internet kini sudah menyebar kemana-mana menembut batas.
Mereka senang sekali ketika diakhir acara kami buatkan video tentang kegiatan yang berlangsung saat itu. Dan saat akan berakhir mereka meminta beberapa alamat kontak kami bahkan ada yang meminta PIN BB dan akun jejaring sosial media. Luar biasa ya perkembangan anak-anak sekarang, pun di sebuah desa.
Tepat jam 12.00 dengan berat hati kami harus meninggalkan sekolah tersebut. Masih ada acara lain menanti. Untuk mengisi makan siang kami perlu menuju pantai Maluk yang beberapa hari lalu kami pernah singgah disini saat makan malam.
Namun sungguh berbeda pemandangan siang ini. Pantai Maluk indah sekali. Pasirnya cukup unik, tidak halus seperti biasanya tetapi butirannya agak besar seperti merica. Airnya juga jernih dan hijau. Pantai Maluk berada di sebuah teluk sehingga ombaknya tidak terlalu besar dan aman untuk kegiatan berenang. Bagian kiri dan kanan terdapat bukit. Bahkan beberapa teman kami tidak tahan melihat ini dan langsung berenang.
Dua jam kami habiskan di tempat ini. Kemudian dilanjutkan untuk mengunjungi Bank Sampah Lakmus. Wah apalagi nih bank sampah.Tempat ini menampung sampah yang sudah ditentukan jenis dan harganya, jika nasabah ingin mendapatkan uang cash langsung, uang hasil penjualan bisa langsung dibawa pulang, tetapi bisa juga disimpan sebagai tabungan dan diberi buku tabungan seperti menabung di bank umum. Sampai saat ini sudah ada sekitar 300 nasabah dan saldo terbesar senilai Rp 2.000.000,- Ada juga nasabah seorang pelajar yang rajin menabung sampah dengan mengumpulkan sampah disekitar rumahnya. Uangnya ditabung dan ketika akan ujian dan memerlukan uang dia cairkan sesuai kebutuhan. Adapun hasil sampah yang dibeli dari nasabah dijual kembali ke pedagang di Lombok. Saat ini Bank Sampah Lakmus sedang memesan alat pencacah plastik agar memiliki nilai jual yang lebih tinggi lagi. Alat ini cukup mahal namun mendapat bantuan dari PT Newmont untuk pengadaan barang tersebut.
Setelah dari Bank Sampah selanjutnya kami mengunjungi Comdev Center yang dibangun oleh Pihak Newmont sebagai pilot project sebagai contoh pengembangan budidaya pertanian dan peternakan oleh masyarakat. Disini kita bisa melihat peternakan sapi yang bisa menghasilkan kompos dan biogas. Kemudian ada beberapa tanaman yang bisa dibudidayakan di kawasan ini. Ada juga tempat pembibitan yang nantinya dibagikan kepada masyarakat yang berminat.
Disini pihak Newmont tidak hanya memberi penyuluhan kepada masyarakat tetapi langsung memberi contoh kepada masyarakat sekitar bahwa pengembangan budidaya pertanian dan peternakan bisa dilakukan dengan baik di kawasan ini. Memang kawasan ini memiliki jenis tanah yang kurang mendukung untuk pertanian, seperti tanahnya keras, jarang hujan, tetapi ada beberapa teknik yang bisa dilakukan dan berhasil. Kami juga sempat mencicipi buah-buahan yang sudah berbuah seperti jambu batu. Buah-buahan lain yang tumbuh subur diantaranya buah naga, sirsak, anggur, dll.
Dari Comdev Center kami kembali ke tempat tinggal penduduk untuk packing. Siap-siap pindah ke rumah penduduk lainnya di Desa Sekongkang. Namun sebelumnya kami mengunjungi Tempat Penangkaran Penyu di Pantai Maluk. Namun sayang tukik (anak penyu) yang ada baru berusia dua minggu, sehingga belum waktunya untuk dilepas di laut. Karena jika dilepas belum bisa mempertahankan diri dan akan jadi makanan yang empuk bagi predator lainnya. Usia yang paling cocok adalah tiga bulan.
Ombak di Pantai Maluk seakan melambai-lambai untuk mengajak berenang. Dan tanpa komando kami semua rame-rame menceburkan diri ke dalam laut yang jernih. Jujur pantai ini sangat potensial untuk menjadi satu kawasan wisata unggulan di Kabupaten Sumbawa Barat. Pantai ini berada di teluk yang menjorok sehingga ombaknya tidak terlalu besar sehingga aman untuk berenang. Diapit oleh dua bukit yang hijau, sehingga menyegarkan pemandangan. Dan keunikan lainnya adalah pasirnya yang tidak halus. Bentuknya bulat-bulat seperti merica. Namun sayang, sunsetnya tidak sunsetnya tidak langsung ke laut karena terhalang bukit di sebelah kanan. Namun tidak mengurangi keindahan.
Tanpa terasa hari mulai gelap dan kami harus meninggalkan tempat ini menuju tempat penginapan baru di Desa Sekongkang. (bersambung)