Mengawali tahun 2013 saya bersama teman-teman kantor mengadakan acara arung jeram di Sungai Citarik, Sukabumi. Sebenarnya acara utamanya sih annual meeting review 2012 dan target 2013 dan sebagai bonusnya adalah rafting! Berangkat dari kantor di kawasan Cilandak Jakarta Selatan tepat pukul 07.00 WIB dan tanpa terasa jam 12.00 sesuai perkiraan sudah sampai di lokasi dan dilanjut makan siang dengan menu khas sunda. Hujan cukup deras mengiringi sejak masih dalam perjalanan. Kami menginap di Caldera River Resort, sesuai dengan apa yang disarankan oleh Valadoo.com. Tempatnya asyik banget, penginapannya persis di bibir Sungai Citarik. Berhubung hujan turun sejak pagi, air sungai pun cukup deras, batu-batu besar yang biasanya nyembul ini tidak terlihat sama sekali.

 

Peta Caldera

Caldera

Caldera River Resort

Citarik3

View Sungai Citarik dari Caldera River Resort

Citarik2

Sungai Citarik saat meluap, batu-batu besar tidak terlihat

Setelah acara makan siang, acara dilanjut dengan annual meeting. Alhamdulillah target 2012 terlampaui. Meeting selesai lebih cepat dari yang dijadwalkan dan kita sepakat sebelum rafting besok pagi, sore ini mau jalan-jalan ke Palabuhanratu. Hanya perlu waktu 1 jam untuk menempuh perjalanan ke kota tepi pantai tersebut. Sayang kondisi cuaca tidak mendukung. Hujan semakin deras, tidak bisa menepi di pantai apalagi melihat sunset. Mobil depan memasuki Inna Beach Hotel, salah satu hotel terbesar dan tertua di kawasan ini. Di hotel ini terdapat kamar salah satu legenda yaitu Nyai Roro Kidul dan salah seorang teman menawari untuk berkunjung ke kamarnya. Wah ternyata kamar yang dikeramatkan tersebut terbuka untuk umum. Kita hanya perlu membayar Rp 15.000,- per orang. Dan akhirnya kita semua memasuki kamar dengan nomor 308 itu.

Lukisan

Lukisan di Kamar 308

Ranjang

Ranjang Nyai Roro Kidul

Kamar tersebut didominasi warna hijau. Dan aroma wangi bunga melati menyambut kedatangan kami. Disana terdapat satu ranjang lengkap bernuansa hijau. Lukisan Nyai Roro Kidul karya Raden Saleh dan beberapa lukisan lainnya. Ada juga lukisan Bung Karno. Ada beberapa foto pengunjung yang sengaja disimpan entah untuk apa. Ada juga peralatan-peralatan kecantikan seperti gelang, kalung, mahkota, baju pengantin, dll. Ada juga silsilah raja-raja Jawa sejak jaman dahulu.

Setelah puas menghabiskan rasa penasaran di tempat tersebut akhirnya kami pergi. Tujuan berikutnya adalah makan seafood! Dan setelah berputar-putar akhirnya kami menemukan rumah makan yang menyediakan menu tersebut. Berbagai macam jenis makanan kami pesan, mulai dari udang, cumi hingga ikan kakap merah plus minumannya. Dan tahukah berapa bill yang kami terima? hanya Rp 268.000,- untuk 10 orang! Murah banget kan 🙂

Akhirnya kami kembali ke Caldera River Resort agar kembali segar saat rafting besok pagi. Namun dalam perjalanan salah satu mobil mengalami kendala saat menapaki tanjakan terjal. Mobil tidak bisa naik walau sudah masuk gigi 1. Malah mundur terus sedangkan dibelakangnya terdapat jurang. Kami yang melihat dibelakang tentu saja panik dan segera turun untuk menolongnya. Akhirnya setelah semua penumpang turun, mobil tersebut bisa naik melewati tanjakan tersebut. Salah seorang teman mengatakan, sejak dalam perjalanan pulang dari Palabuhanratu mereka membicarakan hal-hal mistik lalu terjadilah kejadian tersebut. Namun sejak peristiwa gagal nanjak, setelah berhasil naik, semua penumpang tidak ada yang berani buka suara, semua diam seribu bahasa.

Sesampainya di Caldera bukannya istirahat, malah asyik ngobrol dilanjut maen kartu ditengah gemerincik hujan yang tiada henti. Akhirnya lewat tengah malam tepatnya jam 01.30 kami memutuskan untuk beristirahat karena besok pagi jam 08.00 sudah harus turun ke sungai. Namun salah seorang teman kami ada yang tidak bisa tidur karena mendengar bunyi-bunyi yang mengganggu dan tercium aroma bunga melati. Padahal saya dan teman-teman yang lainnya tidak mengalami hal demikian. Teman yang satu ini baru bisa memejamkan mata saat adzan shubuh.

***

(bersambung)