Memiliki anak, artinya harus sudah siap dengan segala konsekuensi terutama yang terkait pembiayaan dari pendidikan sampai kesehatan. Ini sudah pasti butuh nominal yang nggak sedikit ya. Apalagi kata financial planner, inflasi terus berjalan. Kalau lihat prediksi uang kuliah di masa anak saya jadi mahasiswa wow fantastis angkanya bikin meringis. Seketika merasa harus bekerja keras bagai kuda.
Cukup mengkhawatirkan adalah biaya kesehatan, ini nggak main-main karena datangnya tanpa permisi. Beda dengan uang sekolah yang bisa diprediksi. Nah kalau urusan ini mau nggak mau memang harus pakai asuransi sih. Asuransi untuk anak beda dengan orang dewasa, karena kebutuhannya juga tidak sama. Di usia yang masih terus tumbuh anak-anak biasanya lebih rentan sakit sehingga perlu perlindungan lebih seperti vaksinasi dan imunisasi. Makanya, sebelum membeli asuransi buat si kecil, perhatikan hal-hal krusial berupa manfaat yang akan didapat tertanggung dalam hal ini anak.
Tiga hal wajib dalam asuransi kesehatan anak adalah vaksinasi/imunisasi, rawat jalan, dan rawat inap. Selain itu karena usia anak-anak umumnya lebih mudah sakit dan bakal sering berkunjung ke dokter spesialis anak, ada baiknya asuransi yang dipilih sudah bekerja sama dengan mereka sehingga pada saat berobat nanti nggak perlu repot.
Sebelum memilih asuransi kesehatan untuk anak, ini hal-hal penting yang harus diperhatikan
1. Pastikan bahwa manfaat yang akan didapat sesuai dengan kebutuhannya, antara lain imunisasi/vaksinasi serta pemeliharaan kesehatan mata dan gigi di samping jaminan santunan rawat jalan dan rawat inap.
2. Memiliki sistem pembayaran cashless sehingga pada saat harus digunakan nggak perlu lagi reimbursement. Apalagi saat anak harus masuk rumah sakit karena darurat, metode cashless ini akan sangat membantu proses administrasi.
3. Terhubung dengan jaringan rumah sakit yang memberikan pelayanan khusus untuk anak.
4. Karena kebutuhan fasilitas untuk anak berbeda dengan orang dewasa, cek lagi ketersediaan fasilitas khusus untuk anak di rumah sakit terdekat yang dipilih. Pastikan juga rumah sakit yang bekerja sama tersebut dilengkapi fasilitas NICU (Neonatal Intensive Care Unit), yaitu ruang khusus untuk bayi yang baru lahir maupun prematur untuk mendapatkan perawatan intensif karena organ tubuh yang belum sempurna atau mengalami gangguan
5. Terpenting, pilih asuransi dengan premi yang terjangkau sesuai dengan kemampuan finansial. Idealnya memang bisa meng-cover rawat inap maupun rawat jalan, tapi kalau memang asuransi yang tersedia dengan premi terjangkau nggak memadai minimal ada fasilitas rawat inap.
Untuk mendapatkan fasilitas seperti ini tentu nggak mudah. Apalagi agen asuransi kebanyakan hanya menjelaskan benefits secara umum tanpa detail. Karena itu,jangan segan untuk mengorek informasi lebih dalam kepada mereka.
Akan lebih mudah kalau mencari asuransi lewat agen yang tidak hanya menjual satu jenis provider. Jadi, kita tinggal menyebutkan kriteria asuransi yang dibutuhkan dan biarkan agen tersebut memberikan solusi lewat perbandingan beberapa jenis asuransi sekaligus. Kurang lebih mirip dengan beli mobil deh: berapa budget yang dipunya dan kriteria mobil yang dimau kayak apa. Minta agen “ngejembrengin” plusminus dari asuransi yang dia tawarkan. Daripada salah beli cuma karena nggak enak hati? Oiya karena namanya asuransi kesehatan, sebaiknya memang terpisah dengan
investasi ya. Ini supaya bisa mendapatkan perlindungan yang optimal. Asuransi yang digabung dengan investasi memang sekilas menggiurkan, gimana nggak lha wong dananya bisa balik lagi. Cocok banget buat yang ogah rugi hahaha…
Tapi, perhatikan deh apakah benefit yang didapatkan sepadan? Jangan sungkan juga untuk bilang tidak supaya bisa menghitung ulang nilai premi dan benefit yang didapat. Kalau memang iya ya monggo Saya sendiri sudah memiliki asuransi kesehatan untuk keluarga, termasuk anak-anak dengan kategori asuransi murni. Untuk keperluan sekolahnya, saya mengalokasikan anggaran khusus tabungan pendidikan. Jadi pas anak-anak mau kuliah nanti gak perlu shock lihat angka biaya masuk dan semesteran. Investasi sih beda lagi ya. Nanti dibahas di postingan berikutnya, kalau sempat.
Nah gimana Pak, Bu? Apakah anaknya udah dibuatkan asuransi?