Minggu lalu tepatnya tanggal 23 Mei 2013 saya berkesempatan mengikuti diskusi bersama mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) Jogjakarta dengan tema “Mewujudkan Operasi Tambang yang Bertanggung Jawab”. Diskusi merupakan kerjasama antara Himpunan Mahasiswa Mesin UGM bersama dengan PT Newmont Nusa Tenggara sebagai bentuk tanggung jawab sosial kepada masyakarat. Dalam diskusi ini hadir nara sumber dari PT Newmont Nusa Tenggara Ibu Jenni Renita yang memberikan gambaran umum tentang PT Newmont Nusa Tenggara, mulai dari didirikan di Denver pada tahun 1921 sampai mendapatkan kontrak karya dengan pemerintah pada tahun 1986 hingga rencana penutupan tambang tahun 2038 termasuk rencana setelah penutupan tambang.

Dijelaskan pula secara singkat proses penambangan dan pengolahan, mulai dari pengeboran, peledakan, pemuatan dan pengangkutan. Selanjutnya dijelaskan proses pengolahan biji mulai dari peremukan batuan (crushing), penggilingan (milling), flotasi (flotation), penyaringan (filtering) hingga pengapalan (shipment).

Newmont-Proses

Selain itu dijelaskan pula tentang pengelolaan dan pemantauan lingkungan, dimulai dari proses dasar sistem pengelolaan lingkungan berupa Andal, sampai kepada penghargaan dari pemerintah yang diberikan terhadap perusahaan karena sudah mencapai apa yang telah ditetapkan oleh peraturan tentang lingkungan, bahkan melebihi sehingga mendapatkan penghargaan proper Hijau. Dijelaskan pula tentang perlindungan terhadap lingkungan dimulai dari pengelolaan air tambang, pengalihan air bersih, reklamasi lahan tambang, pemanfaatan pelumas bekas, pengelolaan abu batubara, pengelolaan tailing, pemantauan ekologi udara dan air, pemantauan ekologi terestial dan aquatik hingga konservasi terumbu karang dan penyu.

Diungkapkan pula tanggung jawab sosial yang diberikan oleh perusahaan kepada masyarakat sekitar yang mencakup 5 (lima) hal yaitu kesehatan, pendidikan, usaha ekonomi kecil dan mikro, pertanian, kelautan dan pariwisata serta sosial dan budaya. Adapun wilayah yang dijangkau meliputi Kabupaten Sumbawa Barat dan Propinsi Nusa Tenggara Barat. Sedangkan alokasi biaya yang sudah dikeluarkan adalah rata-rata Rp 50 Miliar / tahun plus dana khusus sebesar USD 47 Juta untuk tahun 2010-2013.

Dalam kesempatan tersebut juga hadir David Sompie, Direktur Utama PT Newmont Minahasa Raya yang kini tambangnya sudah ditutup sejak tahun 2001 dan kembali dialihfungsikan menjadi hutan. Tambang tersebut sudah ditutup memang karena persediaannya sudah habis dan sekarang dalam proses pengalihfungsian kembali lahan yang sudah ditambang agar dikembalikan kembali fungsinya menjadi hutan lindung. Dalam paparannya yang berjudul “Tanggung Jawab Lingkungan dan Sosial Penutupan PT Newmont Minahasa Raya” David menjelaskan program yang dijalankan seusai penutupan tambang antara lain pemantauan lingkungan, reklamasi dan rehabilitasi dan pengembangan masyarakat yang berkelanjutan.

Newmont-Reklamasi

Dibentuk 2 (dua) tim yang akan memantau penutupan tambang tersebut yang terdiri dari tim Pemantau Pelaksanaan Penutupan Tambang dari Dirjen Mineral dan Batubara masuk dalam “tim penutupan tambang” dan timPemantau Keberhasilan Reklamasi HutanPTNMR dari Dirjen RPLS yang masuk dalam “tim pinjam pakai”.

Diperlihatkan pula keberhasilan yang sudah diperoleh berupa gambar-gambar yang memperlihatkan tanah-tanah yang dulunya menjadi galian tambang kini sudah kembali menjadi hutan belantara.

Newmont-Satelit

Dalam diskusi ini juga diungkap kasus teluk “Buyat” yang cukup menghebohkan beberapa waktu lalu. Dalam kasus tersebut Newmont Minahasa Raya dinilai telah mencemari lingkungan di sekitar Teluk Buyat. Namun pengadilan memutuskan bahwa NTNMR diputus bebas tidak bersalah setelah melakukan berbagai penelitian dari pihak netral termasuk dari WHO United Nations.

Sebelum diakhiri, diskusi ini juga memperkenalkan program “Sustainable Mining Bootcamp” yang diselenggarakan oleh Newmont Nusa Tenggara yang sudah memasuki batch ke-3. Dalam kesempatan tersebut hadir perwakilan dari peserta bootcamp dari batch 1 hingga ke-3 termasuk saya dan memberikan testimoni tentang kegiatan tersebut. Cukup banyak mahasiswa yang antusias untuk mengikuti program bootcamp berikutnya yang rencananya akan diselenggarakan pada bulan November 2013.