Kali ini saya bersama rekan-rekan blogger mendapat kesempatan untuk mengunjungi Batching Plant PT Pionirbeton Industri (Pionirbeton/PBI) yang berada di Jalan Kasablanka, Jakarta.

Pionirbeton adalah anak perusahaan PT Indocement Tunggal Prakrasa Tbk. (“Indocement”) yang menjadi salah satu pemimpin pasar dalam bisnis beton siap pakai. Batching Plant sendiri merupakan tempat pengolahan dari bahan mentah menjadi semen beton siap-pakai. Untuk lokasi Jalan Kasablanka yang persis di depan Mall Kota Kasablanka ini melayani proyek-proyek pembangunan yang ada di sekitar Jakarta Selatan.

Sebelum berkeliling mengitari kawasan pabrik, kami sempat diberikan brief dan diberi helm dan rompi untuk keamanan, karena setiap tamu dan karyawan maupun kontraktor wajib untuk mengenakan alat pengaman diri (APD) dalam aktivitas sehari-hari di batching plant.

Bapak Hasyim dari PionirBeton menjelaskan produknya turunan akhir dari semen adalah beton. Saat ini batching plant beroperasi di Jawa dan Bali. Di Jabodetabek ada 18 batching plant. Lokasi di Jalan Kasablanka memprodukai 180 m3/jam, terbesar selama ini.

Indocement memperkuat bisnis beton siap-pakai khususnya untuk kualitas beton high grade di dalam menunjang pembangunan infrastruktur di Indonesia. Fokus saat ini adalah proyek infrastruktur dan efek berantai nya pada pembangunan perumahan, kawasan Industri dan gedung bertingkat.

Pada semester pertama 2017, volume penjualan turun 27,1% karena melambatnya aktivitas konstruksi infrastruktur di Indonesia dan melemahnya pertumbuhan ekonomi secara umum. Untuk mengamankan pangsa pasar beton dengan menandatangani kontrak eksklusif dan jangka panjang untuk pasokan batu dan pasir dari Ketapang dan Belitung.

Beberapa proyek yang sedang digarap antara lain proyek dari pengembamg Agung Sedayu Group yang berlokasi Di Sudirman Central Business District (SCBD) Lot 28, Jalan Senopati Raya, Jakarta Selatan. Luas area dari proyek tersebut sebesar 4,8 hektar yang terdiri dari 10 premium tower untuk perkantoran, apartemen, dan hotel.

Pionirbeton merupakan pemasok beton tunggal (single concrete supplier) dengan total volume beton kurang lebih 275k m3.Pengirimannya dimulai pada kuarter ketiga tahun 2014 sampai pertengahan tahun 2017. Pengiriman beton dilakukan dari beberapa lokasi batching plant di Jakarta terutama dari lokasi Sudirman dan Kasablanka.

Beberapa proyek lain dari Agung Sedayu Group yang sedang digarap Pionirbeton adalah Menteng Park Apartment, Sedayu City Apartment, Gold Coast PIK apartment, dan PIK Office Tower.

Selain itu PBI juga memasok kebutuhan beton untuk seksi 1 Tol Lido Bocimi yaitu ruas Ciawi – Cigombong sepanjang 15,35km.Kontraktor pengerjaan proyek ini adalah Waskita – Wika KSO, PT. Waskita Karya, dan PT. Posco E&C Indonesia yang dimulai pada akhir 2015

Volume pasokan beton PBI mencapai 150.000 m3 dari kebutuhan yang mencapai 350.000 m3. Pionirbeton telah membangun 2 batching plant di lokasi Ciawi dan Lido yang merupakan lokasi sangat strategis karena berada di 2 titik penghujung proyek seksi 1 tersebut. Pengiriman beton dilakukan menggunakan mixertruck untuk konstruksi struktur jalan & jembatan seperti borepile, pilecap, pier (pilar), boxtunnel (terowongan) serta konstruksi perkerasan beton (rigid concrete pavement).

Proyek lain yang enara prestisius adalah Menara Jakarta terletak di Kemayoran, dekat dengan PRJ Kemayoran, tepatnya di Jln. H. Benyamin Sueb. Developer proyek ini adalah Agung Sedayu Grup. Proyek yang dibangun adalah gedung Superblock dengan enam tower, Proyek ini dibangun di aera seluas 4 hektar. Mulai dibangun pada Agustus 2017 Rencana selesai 2020.Kebutuhan Beton 240.000 m3. Sampai dengan Nov 2017, Pionirbeton sudah memasok 25.000m3 beton siap-pakai.

Setelah sesi penjelasan umum selesai, kemudian kami berkeliling untuk melihat proses produksi. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

 

1.Inspeksi material mentah yang masuk untuk semua material – Inspeksi kualitas untuk semua material mentah (pasir, split, screening, OPC, fly-ash dan admixture) agar sesuai dengan standaryang berlaku.

2. Stockpile agregat – Gudang penyimpanan agregat kasar dan halus di dalam ruang terpisah untuk mencegah terjadinya kontaminasi.

3.Tempat penyimpanan agregat – Wadah untuk menyimpan agregat.

4. Timbangan agregat – agregat ditimbang melalui komputerisasi dengan batch system. Kadar air agregat halus dikompensasikan melalui system batch terkomputerisasi.

5. Agregat holding hopper – Agregrat di kirim melalui ban berjalan ke hopper penyimpanan agregat sebelum dilepaskan ke dalam pencampuran basah.

6. Silo Semen – Tempat penyimpanan OPC dan fly-ash.

7. Sistem penimbangan semen – Semen dipindahkan melalui feeding screw ke dalam sistem penimbangan semen yang menggunakan sistem batch terkomputerisasi.

8. Tangki admixture – Tempat penyimpanan admixture retarder dan superplasticiser.

9. Admixture dispenser – Mengukur volumeadmixture dan menggunakan dengan system batch terkomputerisasi.

10. Tangki air – Tempat penyimpanan air bersih dan air daur ulang.

11. Sistem penimbang air -Menimbang air yang dibutuhkan setelah mengompensasi kelembaban pasir yang menggunakan sistem batch terkomputerisasi.

12. Sistem batch terkomputerisasi – Memasukkan desain campuran beton, memberikan informasi, untuk mengontrol semua material, menimbang dan mencampur beton.

13. Wet mixer/loading hopper – Semua material dimasukkan ke dalam wet mixer untuk dicampurmenggunakan sistem batch terkomputerisasi, atau langsung dimasukkan ke dalam drum truk mixer Untuk dicampur.

14. Loading point – Setelah dicampur, beton dipindahkan ke dalam truk mixer.

15. Inspeksi tahap akhir – Beton di dalam truk mixer diperiksa sebelum dikirim.

PionirBeton juga sangat memperhatikan dampak lingkungan yang ditimbulkan dengan adanya plant ini, baik untuk lokasi plant maupun di jalan yang dilalui truk mixer.Beberapa hal yang wajib dilakukan yaitu :

– Setiap truk mixer yang keluar batching plant dicuci untuk menghilangkan sisa material produksi beton siap-pakai agar tidak tercecer di jalan atau tempat lain

– Corong truk mixer (tempat keluarnya produk beton siap-pakai) dilengkapi dengan penutup untuk menghindari tercecer sisa produk dijalan atau yang lain. Istilahnya menggunakan “kondom”.

– Storage bahan baku beton siap-pakai di batching plant dilengkapi dengan atap untuk menurunkan tingkat penyebaran debu dan melindungi bahan baku dari air hujan.

– Belt conveyor di batching plant ditutupi dengan penutup untuk mengurangi polusi debu dalam transportasi bahan baku ke batching plant

– Sisa beton siap-pakai dikumpulkan di batching plant yang kemudian diambil oleh pihak ketiga (tidak dibuang sembarangan).

Selain itu diilakukan juga aktivitas penghijauan di kawasan batching plant sebagai sekat alamiah untuk polusi debu dari aktivitas operasional. PBI melakukan treatment khusus untuk air limbah yang dipakai dalam proses produksi sebelum dibuang.

Setelah mendapat penjelasan lengkap tentang proses produksi di batching plant, kemudian kami diajak untuk visit proyek Menara Jakarta di Kemayoran. Kami mengikuti sebuah truk mixed yang akan melakukan pengecoran. Ternyata untuk menjaga agar beton tetap cair dimasukkan juga beberapa balok es batu untuk menjaga suhu. Mixer terus berputar pada porosnya, agar tidak terjadi pembekuan. Jadi kalau melihat truk mixer di jalan dan belakangnya muter, berarti itu ada isinya dan sedang menuju proyek.

Kita melihat langsung, setelah proses pengecoran selesai, truk langsung dibersihkan. Demikian juga dengan lokasi sekitar yang terkena ceceran air beton juga dibersihkan.

Selanjutnya setelah mengunjungi Menara Jakarta, perjalanan dilanjutkan menuju proyek Stasiun Kereta Bandara. Stasiun yang baru diresmikan beberapa waktu lalu oleh Presiden Jokowi ternyata belum 100% selesai. Masih ada 1 jalur lagi yang harus dibangun agar rel menjadi 2 jalur dan mempercepat transportasi. Saat kami datang akan dilakukan tiang penyangga jalur tersebut.

Kami juga sempat menjajal SkyTrain atau KALayang yang menghubungkan antar terminal di Bandara Soekarno Hatta. Berikut cuplikan videonya

Diperlukan 3 truk mixed untuk pengecoran satu buah tiang penyangga. Dan ternyata tiang Yang bagian atasnya hanya terlihat sekitar 5 meter, ternyata kedalamannya bisa sampai 5-6 kali lipat. Pantas aja kokoh ya menyangga jalan di atasnya.

Setelah proses selesai, tiang ditutup dan menunggu sekitar 2 minggu hingga beton menjadi kering dan matang. Selama masa tunggu itu beton harus dijaga agar jangan sampai rusak.

Berikut ini video saat berkunjung ke Batching Plant Pioner Beton dan proyeknya.