Ada sesuatu yang baru kalau kita sekarang berjalan-jalan diseputaran Kebun Raya Bogor. Setelah sukses dengan pemberlakuan satu arah jalan raya-nya, kini fasilitas terbaru adalah jalur pejalan kaki dan sepeda. Tidak tanggung-tanggung, pelebaran pedestrian ini menggusur jalan raya yang ada, sehingga area pedestrial menjadi lebih lebar sekitar 3-5 meter.

Pada saat akhir pekan, area ini semakin rame dipenuhi oleh para pelari, orang yang naik sepeda, baik sepeda gunung, sepeda lipat maupun sepeda elektrik. Namun ada juga yang sekedar jalan-jalan santai, sambil memberi makan rusa di depan Istana Bogor.

Kehadiran jalur sepeda ini semakin membuka peluang untuk orang-orang atau pekerja di Bogor untuk ber bike to work, bike to school ataupun bike to campus, karena diseputaran Kebun Raya Bogor banyak terdapat perkantoran, sekolah dan kampus. Keistimewaan jalur sepeda dibanding jalur lalu lintas di sini adalah dapat dilalui kedua arah, jadi tidak hanya satu jalur seperti mobil atau motor. Namun perlu sosialisasi lagi agar para pejalan kaki tidak menggunakan jalur sepeda karena sampai saat ini mereka masih saja menggunakan jalur sepeda, padahal sudah jelas tertera bahwa jalur tersebut diperuntukkan untuk sepeda.

Untuk para pengunjung dari luar kota, dapat juga memanfaatkan fasilitas ini. Kita tinggal bawa sepeda dalam kendaraan, kemudian parkir di beberapa lokasi dekat dengan Kebun Raya, lalu tinggal keluarkan sepeda yang kita bawa. Bagusnya sih sepeda lipat agar dapat masuk kendaraan. Selain itu kita juga dapat masuk ke dalam Kebun Raya Bogor dan berkeliling di dalamnya. Hanya dengan membayar tiket tambahan Rp.7.000,- kita bisa langsung masuk membawa sepeda, namun pintu masuknya bukan dari pintu masuk utama, tapi disampingnya yaitu museum geologi bersamaan dengan pintu masuk untuk motor parkir.

Selain itu sudah diresmikan pula landmark atau icon baru kota Bogor yaitu Lawang Salapan yang lokasinya berada di depan Tugu Kujang. Lawang Salapan bertuliskan peribahasan “”Di Nu Kiwari Ngancik Nu Bihari Seja Ayeuna Sampeureun Jaga” yang artinya petuah kepada warga Bogor agar tetap menjaga lingkungan dan sekitarnya untuk diwariskan kepada anak cucu di masa yang akan datang.

Dapat dikatakan saat ini Kota Bogor sedang bebenah, dengan menghadirkan beberapa taman seperti Taman Kencana yang sudah dipercantik, Taman Corat Coret untuk mengakomodasi anak-anak muda yang suka graffiti, ada juga Taman Ekspresi untuk menampung kegiatan warga dan taman-taman lainnya. Saat ini sedang direnovasi Taman Sempur yang nantinya akan digunakan untuk arena olahraga dan permainan anak-anak.

Kepemimpinan walikota Bogor Bima Arya ingin mengubah paradigma Kota Bogor yang selama ini dikenal sebagai kota sejuta angkot, menjadi kota sejuta taman. Taman-taman tersebut nantinya akan dimanfaatkan untuk warga baik untuk pertemuan atau sekedar melepas penat setelah beraktifitas. Selain taman juga berfungsi untuk ruang terbuka hijau, dan daerah resapan air, karena Bogor juga dikenal memiliki curah hujan yang cukup tinggi, itulah mengapa disebut sebagai Kota Hujan. Dengan adanya taman yang berfungsi sebagai resapan ini tentu air hujan yang turun segera meresap ke dalam tanah agar terhindar mengalir ke sungai yang dapat membawa air hujan tersebut ke daerah hilir dalam hal ini Jakarta yang dapat menyebabkan banjir. Karena biasanya jika Jakarta banjir ada istilah banjir kiriman dari Bogor. Semoga dengan adanya taman-taman baru ini dapat menjaga lingkungan di Kota Bogor dan sekitarnya.