Allianz Junior Football Camp (AJFC) 2018 kembali hadir sebagai wujud komitmen Allianz Indonesia dalam mendukung perkembangan dan pengembangan diri remaja Indonesia. Tahun 2018 ini merupakan tahun ke tujuh penyelenggaraan sejak tahun 2012. Melalui AJFC, Allianz memberikan kesempatan bagi para remaja yang memiliki minat dan bakat bermain sepak bola, untuk merasakan pengalaman istimewa dengan mendapatkan pelatihan fisik dan teknis sepakbola langsung dari tim pelatih FC Bayern Munchen.

Tahun 2018 ini, tercatat sebanyak 2.386 remaja mendaftarkan diri untuk mengikuti proses seleksi. Setelah melalui seleksi awal, sebanyak 405 remaja berhasil disaring untuk mengikuti seleksi fisik yang diselenggarakan di dua kota, yaitu Jakarta dan Medan. Dari tahap seleksi fisik ini, para peserta akan berkompetisi untuk menjadi 9 peserta terbaik yang akan diberangkatkan untuk mengikuti Asia Camp di Bangkok, Thailand di bulan 16-19 Juli 2018 dan Munich Camp, di Munich, Jerman pada 27-31 Agustus 2018. Penentuan peserta melalui tahap seleksi akhir akan dilakukan melalui voting di link berikut : https://ajfc.allianz.co.id/vote kita juga melihat hasiilnya secara langsung. 2 besar akan dikirim ke Munich Camp dan sisanya tujuh orang ke Asia Camp di Bangkok.

“Allianz Junior Football Camp mendukung para remaja untuk mewujudkan mimpi mereka mendapatkan pengalaman tak terlupakan dalam berlatih sepak bola secara profesional dan bertemu dengan teman sebaya dengan mimpi yang sama dari berbagai negara. Selain itu, AJFC juga menanamkan nilai-nilai sportivitas dan kompetisi yang sehat kepada para remaja sejak usia dini, yang diharapkan dapat menjadi bekal mereka ketika menghadapi persaingan di dunia olahraga profesional ke depannya,” kata Peter van Zyl, Presiden Direktur Allianz Utama Indonesia.

Selain mewujudkan mimpi dan mengembangkan minat serta bakat para remaja di bidang sepak bola, AJFC sejak tahun 2017 juga memberikan apresiasi kepada #PahlawanSepakBola, yaitu para sosok inspiratif seperti pelatih atau guru olahraga yang mendedikasikan diri untuk kemajuan dan pembinaan sepak bola di Indonesia. Satu hal yang berbeda dengan tahun lalu, sepuluh orang #PahlawanSepakBola terpilih mendapatkan pelatihan khusus untuk memperoleh sertifikasi pelatih profesional. Program #PahlawanSepakBola diselenggarakan dengan cara mengirimkan cerita mengenai sosok inspiratif ke Allianz Indonesia.

Pelatih sepakbola yang mendapat apresiasi dari Allianz

Tahun ini, Allianz Indonesia menerima 399 cerita dan sepuluh cerita yang paling menginspirasi berkesempatan untuk mengikuti program “Coach to Coach” bersama Jacksen F. Thiago di Jakarta pada tanggal 30 Juni 2018. “Selain para remaja yang memilik minat dan bakat di bidang sepak bola, sosok #PahlawanSepakBola juga menjadi fokus Allianz dengan memberikan kesempatan dan apresiasi berupa lisensi pelatih profesional. Sosok-sosok inilah yang diharapkan menjadi pendukung utama lahirnya bintang-bintang lapangan dan tentu saja dedikasi mereka ini patut diapresiasi oleh masyarakat luas,” kata Karin Zulkarnaen, Head of Market Management Allianz Indonesia.

Saat seleksi untuk di wilayah Jakarta yang diadakan di lapangan Pertamina Simprug Jakarta, juga diadakan pertandingan sepakbola eksebisi antara Celebrities FC melawan Blogger United. Celebrities FC yang dimotori oleh Sportcaster Darius Sinatrya, penyanyi Judika, Delon, Vicky Notonegoro dan sejumlah mantan pemain bola seperti Rocky Putiray berhasil unggul 4-1 melawan Blogger United yang baru saja dibentuk. Rencananya tim Blogger United akan mengadakan latihan secara rutin agar dalam kesempatan lain tidak dibantai lagi oleh tim lain. Terbuka juga bagi blogger lain yang hobi sepakbola untuk bergabung.

Tim Celebrities FC vs Tim Blogger United. Sudah tau kan mana yg artis mana yang blogger 🙂 (Foto : Istimewa)

Setelah selesai eksebisi, Ibu Karin Zulkarnaen sempat ngobrol santai dengan blogger membahas tentang kiprah Allianz selama ini terhadap perkembangan sepakbola Indonesia. Salah satu hambatan utama peserta Allianz Camp adalah Bahasa. Untuk menjadi pemain sepakbola professional yang mendunia, wajib minimal mengerti Bahasa Inggris agar dapat menyerap apa yang diinstruksikan oleh pelatih. Jika tidak tentu akan terjadi miss understanding antara apa yang diinginkan pelatih dan yang diterima oleh pemain menjadi beda persepsi. Pesepakbola juga harus mahir berbahasa Inggris, pesan Ibu Karin.

Saat ini, lulusan akademi Allianz Camp juga bertanding di sejumlah klub sepakbola professional di Indonesia. Semoga dalam beberapa tahun ke depan, akan lahir bintang-bintang sepakbola Indonesia lulusan dari Allianz Camp dan dapat berkontribusi untuk sepakbola nasional.