Setiap bulan Ramadhan adalah bulan istimewa bagi kami, para penghuni panti di pinggiran Jakarta. Sejak hari pertama mereka mengundang kami sebagai anak yatim untuk ikut berbuka puasa bersama, berbagi rezeki menyisihkan apa yang mereka dapatkan selama ini. Selain Ramadhan, hari yang kami sukai adalah saat Idul Adha, karena pada hari itu dan keesokan harinya kami bisa makan daging kambing atau sapi, baik berupa sate maupun gulai. Satu hal yang amat jarang kami rasakan sepanjang tahun.

Teristimewa hari itu, 17 Mei 2019. Kami diundang oleh perusahaan Adaro Energy untuk berbuka puasa dengan 1000 Anak Yatim lainnya. Sepulang sekolah kami sudah siap-siap berangkat menuju lokasi acara di Kuningan City, Jakarta. Dengan menggunakan bus, saya bersama teman-teman bersemangat sekali menuju lokasi acara. Kami gembira karena pengisi acaranya ada Kak Rizky Febian, penyanyi idola baru yang lagu-lagunya banyak disukai oleh teman-teman. Bahkan, kaos yang kami gunakan juga memperlihatkan foto Kak Rizky. Namun kadang saya suka sedih jika mendengar lagu hits dari Kak Rizky yang berjudul Kesempurnaan Cinta, dalam salah satu liriknya mengatakan, “…Berada dipelukanmu mengajarkanku apa artinya kenyamanan. Kesempurnaan cinta….”  Saya hanya bisa membayangkan sedang berada dipelukan kedua orangtua saya yang telah tiada. Ingin rasanya menangis jika mendengar lagu itu.

Setibanya di Kuningan City, sudah banyak teman-teman dari panti lain yang sudah datang. Kami langsung menuju lantai 7 kemudian melakukan sholat ashar bersama sebelum mengikuti acaranya. Ketika ada lomba membaca dan melafalkan ayat suci Al Qur’an dari Kakak MC, saya memberanikan diri untuk maju dan membacakan surat pendek dengar tartir yang diajarkan oleh ustad di sekolah. Alhamdulillah, saya menang dan semua peserta yang maju juga mendapatkan hadiah. Ketika saya intip hadiahnya, saya mendapatkan sebuah misting tempat bekal makan yang baru. Bisa menggantikan tempat makan berbentuk kotak saya yang sudah usang.

Selanjutnya kami mendapatkan tausiah dari Ustad Haikal. Beliau ini adalah anak dari Ustadz kondang almarhum KH Zainuddin MZ. Pantesan aja suara dan gayanya persis banget dengan kyai yang rekamannya sering saya dengar di panti. Ustad Haikal memberi petuah kepada kami semua anak yatim agar selalu mendoakan kedua orangtua yang sudah meninggal agar diberi ampunan oleh Allah SWT. Selain itu, sebagai muslim yang baik harus patuh dan mentaati segala kewajiban dalam beragama, agar nanti bisa kembali bertemu kembali dengan orangtua masing-masing di surga. Aamiin.

Setelah itu, sambutan dari tuan rumah Bapak Boy Thohir yang merupakan Presiden Direktur Adaro Energy. Beliau mengucapkan selamat datang kepada kami semua, dan berharap menikmati suguhan acara hari ini. Kami disebutnya sebagai tamu istimewa. Beliau ingin berbagi kebahagiaan dan rezeki yang selama ini diberikan oleh Allah SWT kepada anak-anak yatim seperti kami, sebagaimana yang disebutkan dalam Alquran. “Janganlah kamu menyembah selain Allah, berbuat baiklah kepada bapak, ibu, sesama dan anak yatim…..”

 

 

Dan akhirnya, waktu yang telah ditunggu-tunggu telah tiba, yaitu : Adzan Maghrib. Alhamdulillah bisa berbuka puasa dengan teman-teman dari panti dan Yayasan yang berada di sekitar Jabodetabek. Setelah sholat bersama, kami diberi suguhan makanan istimewa yang jarang kami dapatkan. Saya hanya makan setengahnya saja, karena itu juga sudah cukup kenyang karena tadi waktu tajil juga sudah diberi makan roti cukup mengenyangkan. Sisanya saya sisihkan untuk makan sahur nanti.

Dan acara puncak yang dinanti-nantikan akhirnya tiba. Hampir semua anak-anak yang hadir pada malam itu meneriakkan nama “…Rizky…Rizky…Rizky….”. Seperti memanggil nama saya hehe. Dan semua heboh ketika Rizky Febian benar-benar hadir di atas panggung. Saya sendiri seperti tidak percaya. Sosok yang selama ini saya lihat di TV dan YouTube, kini benar-benar hadir di depan mata. Semua anak bergembira dan ikut menyanyi bersama. Satu per satu lagu hits-nya dinyanyikan. Hingga sampai pada lagu Kesempurnaan Cinta. Saya kembali bersedih ketika mendengar lirik “…Berada dipelukanmu mengajarkanku apa artinya kenyamanan. Kesempurnaan cinta….”  Saya kembali jadi ingat orangtua. Ingat ibu. Tanpa terasa mata saya terasa hangat dan mengeluarkan air mata. Namun segera saya hapus dan kembali larut dalam kegembiraan bersama teman-teman lainnya.

_____________________________

Seperti diceritakan oleh M. Rizky (10 tahun), salah seorang penghuni panti asuhan di pinggiran Jakarta.