Banyak orangtua yang menyepelekan alergi pada anak, dengan didiamkan saja nanti akan sembuh dengan sendirinya. Namun sesungguhnya alergi bisa diobati, bahkan bisa dicegah. Demikian diungkapkan oleh Dr. Zakiudin Munasir, SpA(K) dalam bincang membahas seputar nutrisi atau Nutritalk yang diadakan oleh Sarihusada pada hari jumat 7 Agustus 2015 di Flores Room Hotel Borobudur, Jakarta.

Dr.Zaki mengungkapkan bahwa alergi pada anak disebabkan oleh beberapa hal yaitu faktor keturunan atau genetik, lingkungan dan imunologi. Alergi yang disebabkan oleh faktor keturunan antara lain yaitu asma dan rhinitis. Sedangkan alergi yang disebabkan oleh faktor lingkungan yaitu allergen, infeksi, polusi, aktifitas fisik dll. Dan imunologi disebabkan oleh faktor makanan.

Suasana diskusi seputar alergi “Early Life Nutrition” bersama Sarihusada (Foto : @nutrisi_bangsa)

Gejala alergi tidak terlihat begitu spesifik, tidak seperti sakit berupa demam, untuk itu para orangtua diharapkan lebih aktif lagi mengetahui pengetahuan tentang alergi. Alergi sendiri adalah reaksi menyimpang dari normal terhadap berbagai rangsangan zat dari luar tubuh seperti asupan makanan, debu dan obat-obatan. Obat antibiotik juga menjadi salah satu penyebab alergi, untuk itu jika anak sakit jangan buru-buru diberi antibiotik, biarkan kekebalan tubuhnya yang mengantisipasi. Makanan yang mengandung bahan pengawet juga dapat menjadi penyebab alergi jangka panjang.

Golongan makanan yang jarang menimbulkan alergi (Foto : @nutrisi_bangsa)

Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) pernah melakukan uji kulit terhadap 69 anak yang terkena alergi, hasilnya adalah 45% alergi terhadap kepiting, 37% alergi udang dan 26% alergi coklat. Penelitian lainnya menunjukkan 1 dari 25 anak yang terkena alergi berasal dari alergi susu protein sapi. Untuk alergi ini dapat dicegah dengan mengganti susu dengan protein kedelai dengan kandungan protein yang tidak jauh berbeda.

Pertanyaannya adalah, Bagaimana agar anak atau bayi terhindar dari alergi? Hal-hal yang perlu dilakukan adalah beri bayi ASI ekslusif selama 6 bulan dan eliminasi makanan penyebab alergi. ASI ekslusif sangat penting untuk pembentukan anti bodi anak secara alami. Jika bayi mulai diberi susu formula protein sapi, tanda-tanda alergi tidak akan langsung bereaksi. Biasanya memerlukan waktu 2 bulan untuk melihat reaksi tersebut. Jika hal itu terjadi segera ganti susu formula dengan susu protein dari kedelai.

Susu formula yang mengandung protein susu kedelai sendiri komposisinya tidak jauh berbeda dengan protein susu sapi, seperti yang diungkapkan oleh Prof. Yvan Vanderplas dalam pemaparan sebelumnya. Prof. Yvan yang merupakan pakar gastroentrologi dari Belgia, memaparkan bahwa protein susu sapi adalah salah satu yang terbaik, namun ada beberapa anak yang alergi terhadap susu tersebut, untuk itu perlu dicarikan alternative lain sebagai pengganti. Ada asam amino yang komposisinya paling baik, namun dari sisi harga termasuk mahal. Sedangkan yang paling realistis adalah mengkonsumsi protein susu kedelai.

Bagi masyarakat umum yang ingin mengetahi gejala-gejala alergi pada anak atau bayi, Sarihusada saat ini sudah membuat website www.kenalialergi.com yang dapat membantu gejala awal alergi. Dalam website tersebut akan ada pertanyaan-pertanyaan seputar gejala yang timbul apakah anak terkena alergi. Hasil akhirnya sendiri dapat langsung diketahui melalui email. Jika anak tersebut terduga alergi, sebaiknya langsung dibawa ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk penanganan lebih lanjut.

Presdir Sarihusada Indonesia Olivier Pierredon foto bersama nara sumber Dr.Zakiudin Munasir dan Prof. Yvan Vandenplast. (Foto : @nutrisi_bangsa)

Dr. Zaki dan Prof. Yvan sepakat, untuk mencegah alergi pada anak sebaiknya dipersiapkan dengan matang perkembangan bayi sejak dalam kandungan. 1000 hari pertama kehidupan sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak tersebut di masa dewasa. 1000 hari pertama tersebut adalah 9 bulan dalam kandungan yaitu sebanyak 270 hari dan 730 hari atau sekitar usia 2 tahun setelah melahirkan. Saat-saat itulah kita harus menjaga semua hal tentang kesehatan janin dengan memeriksanya secara berkala, memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan setelah melahirkan dan memberikan asupan gizi yang seimbang selama 2 tahun pertama. Dengan langkah-langkah tersebut dipastikan bayi tersebut akan tumbuh menjadi anak yang sehat dan cerdas hingga menjadi manusia unggul ketika dewasa.